Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEBIJAKAN efisiensi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai salah dalam pengimplementasiannya. Alih-alih potong anggaran, efisiensi oleh pemerintah seharusnya lebih tertuju pada tata kelola pengganggaran. Demikian disampaikan Direktur Eksektuif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah.
Ia berpendapat, efisiensi yang diwujudkan dalam kebijakan memotong anggaran justru mengakibatkan roda pemerintahan terhambat. Menurutnya, efisiensi itu lebih baik menyasar pada struktur kementerian yang semakin obesitas.
"Omong kosong jika Presiden menambah banyak lembaga yang tidak berdampak pada pembangunan, tetapi mengurangi anggaran," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (7/2).
Dedi berpendapat, anggaran negara sebaiknya difokuskan pada pos-pos yang memang potensial dan krusial. Kebijakan penghematan yang dilakukan saat ini dinilai tidak proporsional dan justru menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki peta jalan yang jelas terkait efisiensi.
"Jika cara semacam itu tetap dilangsungkan, negara ini potensial alami kemacetan kerja, alih-alih berhemat," terang Dedi.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa di banyak negara, penghematan anggaran dilakukan dengan memotong jumlah lembaga atau aparatur sipil negara, ketimbang memotong anggaran. Dengan demikian, anggaran yang tersedia jadi lebih difokuskan pada bidang yang benar-benar diperlukan. "Secara umum efisiensi dengan memotong anggaran keliru," pungkasnya. (Tri/J-2)
Sebelumnya, anggaran BP Haji dipangkas dari Rp179 miliar menjadi Rp108 miliar karena kebijakan efisiensi anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk memerangi korupsi, praktik manipulatif dalam penggunaan uang rakyat, serta pemborosan anggaran negara.
Izin untuk pemerintah daerah menggelar rapat di hotel harus disikapi secara bijak dalam hal penggunaan anggaran
Tito menekankan bahwa pemerintah harus memikirkan hotel dan restoran yang hidup dari agenda meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE).
PENGAMAT kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Hardiansyah mengatakan, pemberian gaji ke-13 bagi ASN harus dievaluasi di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
SEBANYAK 71 persen masyarakat Indonesia mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang diimplementasikan di masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Pimpinan DPR diklaim telah mengetahui nama calon bubes tersebut. Tetapi sosok itu belum bisa diungkap ke publik.
Hasan Nasbi menegaskan pemerintah tidak antikritikĀ terhadap pendapat publik. Pemerintah terbuka dan siap memperbaiki diri jika mendapat kritik dari publik.
Nasir juga mengapresiasi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu yang legawa dengan putusan Presiden Prabowo.
DIM RUU KUHAP tersebut sehingga hanya tinggal menunggu pembahasan selanjutnya bergulir di parlemen.
Papua Tengah masih menempati urutan kedua tertinggi dalam tingkat buta huruf di Indonesia.
Langkah membantu pemerintah merupakan salah satu wujud kepedulian PKS,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved