Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Radar TNI AU dari Prancis Kuatkan Ruang Udara di Natuna Pasca-perjanjian FIR Singapura

Tri Subarkah
28/1/2025 11:41
Radar TNI AU dari Prancis Kuatkan Ruang Udara di Natuna Pasca-perjanjian FIR Singapura
(MI/Tri Subarkah)

PANGLIMA Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) Marsekal Madya Tedi Rizalihadi menegaskan radar baru yang digunakan pihaknya dari Prancis bakal menguatkan ruang udara di Natuna, Kepualauan Riau, setelah Indonesia menyelesaikan perjanjian pengaturan ulang Flight Information Region (FIR). Radar baru itu, sambungnya, menggantikan radar-radar yang sudah harus diganti.

"Jadi ada beberapa radar eksistensi yang diganti karena usia. Jadi supaya jarak jangkau deteksinya masih jauh, sekitar 400 km ke atas, itu kita ganti dengan radar yang baru ini," kata Tedi usai upacara HUT ke-3 Koopsudnas di Jakarta, Selasa (28/1).

Selain itu, ia juga mengatakan kehadiran radar bikinan perusahaan Thales tersebut juga bertujuan untuk mengamankan Alur Laut Kepualauan Indonesia (ALKI) I yang mencakup Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Jawa, serta Laut natuna.

Menurut Tedi, saat ini lalu lintas udara di Natuna sudah lebih tertib. Terlebih, Indonesia juga mengiimkan personel yang berasal dari Kementerian Perhubungan, Airnav, termasuk TNI AU, ke Singapura dalam program Civil-Military Cooperation in Air Traffic Management (CMAC).

"Manakala ada misalnya pesawat yang kita identifikasi tidak berizin, kemudian kita minta Singapura untuk menindaklanjuti supaya tidak airborne dulu dan lain sebagainya, ini sekarang jauh lebih menurun pelanggaran di wilayah ALKI I, terang Tedi.

Diketahui, perjanjian FIR dengan Singapura memungkinkan Indonesia mengatur sepenuhnya ruang udara dengan segala informasi penerbangan di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna. Ketapan tersebut mulai berlaku pada 21 Maret 2024.

Indonesia membeli 25 radar baru dari Prancis yang dikirim secara bertahap. Guna mengoptimalkan penggunaan radar baru itu, TNI AU juga mengirim personel untuk belajar langsung ke Prancis. 

Terkait adanya efisiensi yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto, Tedi menyebut pihaknya bakal loyal dengan pimpinan kebijakan tersebut. Kendati demikian, ia mengklaim operasional Koopsudnas seperti program patroli sampai sejauh ini tidak terpengaruh.

"Karena kita berfokus kepada pelaksanaan operasi pengamatan sepanjang tahun dan juga pertahanan udara," pungkasnya. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya