Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PANGLIMA Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) Marsekal Madya Tedi Rizalihadi menegaskan radar baru yang digunakan pihaknya dari Prancis bakal menguatkan ruang udara di Natuna, Kepualauan Riau, setelah Indonesia menyelesaikan perjanjian pengaturan ulang Flight Information Region (FIR). Radar baru itu, sambungnya, menggantikan radar-radar yang sudah harus diganti.
"Jadi ada beberapa radar eksistensi yang diganti karena usia. Jadi supaya jarak jangkau deteksinya masih jauh, sekitar 400 km ke atas, itu kita ganti dengan radar yang baru ini," kata Tedi usai upacara HUT ke-3 Koopsudnas di Jakarta, Selasa (28/1).
Selain itu, ia juga mengatakan kehadiran radar bikinan perusahaan Thales tersebut juga bertujuan untuk mengamankan Alur Laut Kepualauan Indonesia (ALKI) I yang mencakup Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Jawa, serta Laut Natuna.
Menurut Tedi, saat ini lalu lintas udara di Natuna sudah lebih tertib. Terlebih, Indonesia juga mengiimkan personel yang berasal dari Kementerian Perhubungan, Airnav, termasuk TNI AU, ke Singapura dalam program Civil-Military Cooperation in Air Traffic Management (CMAC).
"Manakala ada misalnya pesawat yang kita identifikasi tidak berizin, kemudian kita minta Singapura untuk menindaklanjuti supaya tidak airborne dulu dan lain sebagainya, ini sekarang jauh lebih menurun pelanggaran di wilayah ALKI I, terang Tedi.
Diketahui, perjanjian FIR dengan Singapura memungkinkan Indonesia mengatur sepenuhnya ruang udara dengan segala informasi penerbangan di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna. Ketapan tersebut mulai berlaku pada 21 Maret 2024.
Indonesia membeli 25 radar baru dari Prancis yang dikirim secara bertahap. Guna mengoptimalkan penggunaan radar baru itu, TNI AU juga mengirim personel untuk belajar langsung ke Prancis.
Terkait adanya efisiensi yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto, Tedi menyebut pihaknya bakal loyal dengan pimpinan kebijakan tersebut. Kendati demikian, ia mengklaim operasional Koopsudnas seperti program patroli sampai sejauh ini tidak terpengaruh.
"Karena kita berfokus kepada pelaksanaan operasi pengamatan sepanjang tahun dan juga pertahanan udara," pungkasnya. (Tri/I-2)
Peneliti University of Manchester mengungkap sistem radar bumi menghasilkan sinyal radio yang cukup kuat untuk terdeteksi makhluk luar angkasa.
Radar adalah program global Spotify agar para seniman pendatang baru bisa menjangkau lebih banyak pendengar.
Indonesia membeli 25 radar baru dari Prancis yang dikirim secara bertahap. Guna mengoptimalkan penggunaan radar baru itu, TNI AU juga mengirim personel untuk belajar langsung ke Prancis.
Selain Rafale, TNI AU juga bakal menerima pesawat pengangkut buatan Airbus bertipe A400M.
TNI Angkatan Udara, memperkuat pertahanan negara dengan membangun Satuan Radar (Satrad) baru, di Desa Bontoparang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved