Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TNI Angkatan Udara (AU) mengirimkan para personel ke Prancis guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) menghadapi datangnya alat utama sistem senjata (alutsista) baru berupa pesawat tempur dan radar. Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) Marsekal Madya Tedi Rizalihadi mengatakan, mereka yang dikirim ke Prancis merupakan calon komandan skadron.
"Jadi mulai tahun ini itu sudah akan datang, sudah akan dikirimkan para penerbang yang akan belajar ke Prancis untuk mengoperasikan pesawat Rafale," ujarnya saat ditemui usai perayaan HUT ke-3 Koopsudnas di Jakarta, Selasa (28/1).
Selain Rafale, TNI AU juga bakal menerima pesawat pengangkut buatan Airbus bertipe A400M. Di samping pesawat, Tedi juga menyebut personelnya akan belajar langsung ke perusahaan Thales yang bermarkas di Prancis. Indonesia diketahui membeli 25 radar baru dari Thales.
Menurut Tedi, personel TNI AU yang belajar ke Prancis itu diproyeksikan untuk memimpin skadron di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dan Lanud Supadio. Sebelum diberangkatkan, TNI AU membekali mereka dengan kemampuan bahasa.
"Jauh-jauh hari sebelumnya kita sudah bekali dengan bahasa, kita sudah kursuskan, kita punya kursus intensif bahasa asing, dan juga ada beberapa lecture tentang teknologi maupun sistem pesawat dan radar yang baru," tandasnya.
Kepala Staf TNI AU Mohamad Tonny Harjono berpesan kepada Koopsudnas untuk terus meningkatkan pengembangan SDM, profesionalitas, dan kemampuan serta penguasaan ilmu pengetahuan terkini. Tonny menyebut, personel yang unggul merupakan fondasi esensial di tubuh TNI AU dalam menghadapi spektrum ancaman peperanan modern yang semakin kompleks dan luas.
"Tingkatkan pemanfaatan teknologi terbaru, serta kembangkan pemikiran yang kreatif, inovatif sebagai solusi terhadap permasalahan satuan," kata Tonny dalam amanat yang dibacakan oleh Tedi. (Tri/I-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved