Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
TIM peneliti dari University of Manchester mengungkap sistem radar Bumi, termasuk radar bandara sipil dan militer, menghasilkan sinyal radio yang cukup kuat untuk terdeteksi makhluk cerdas luar angkasa hingga sejauh 200 tahun cahaya. Temuan ini berasal dari simulasi menyeluruh terhadap potensi "technosignature" atau jejak teknologi tak sengaja yang dapat ditangkap oleh pengamat antarbintang.
Berbeda dengan pendekatan tradisional SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) yang mencari sinyal yang sengaja dikirimkan, penelitian ini berfokus pada kebocoran elektromagnetik dari radar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Bumi. Teknologi seperti radar bandara dan radar militer menghasilkan emisi radio besar yang bisa menjadi jejak tak sengaja dari peradaban maju, termasuk peradaban manusia.
“Radar bandara yang terus memindai langit untuk mendeteksi pesawat mengirimkan sinyal gabungan sebesar 2*1015 watt,” jelas Ramiro Caisse Saide, mahasiswa doktoral di University of Manchester dan salah satu penulis studi. “Sinyal ini cukup kuat untuk ditangkap oleh teleskop sekelas Green Bank di West Virginia dari jarak hingga 200 tahun cahaya.”
Sebagai perbandingan, planet terdekat yang berpotensi dihuni di luar Tata Surya adalah Proxima Centauri b, yang berjarak sekitar 4 tahun cahaya dari Bumi. Dengan teknologi saat ini, butuh ribuan tahun bagi pesawat luar angkasa untuk mencapainya — namun sinyal radar bisa sampai jauh lebih cepat.
Radar militer, yang biasanya lebih terarah dan fokus, memancarkan pola yang menyerupai sapuan cahaya mercusuar di langit. Dalam pandangan pengamat dari luar angkasa, emisi puncaknya bisa mencapai 1*1014 watt dalam satu bidang pandang — dan dari beberapa sudut tertentu, sinyal ini bisa tampak hingga 100 kali lebih kuat.
“Dari jarak antarbintang, pola sinyal seperti ini akan terlihat sangat ‘buatan’ — tanda jelas dari aktivitas teknologi,” kata Caisse Saide.
Penelitian ini menyoroti radar sebagai salah satu technosignature tak disengaja paling mudah dideteksi dari peradaban maju mana pun. Dengan menganalisis distribusi radar global dan pengaruhnya terhadap pola sinyal radio Bumi, tim memetakan bagaimana Bumi akan terlihat bagi pengamat dari enam sistem bintang, termasuk Barnard’s Star, HD 40307, dan AU Microscopii.
“Temuan ini menunjukkan bahwa kehadiran sistem radar — sebagai bagian dari infrastruktur teknologi canggih dan sistem penerbangan — bisa menjadi penanda universal adanya kehidupan cerdas,” tambah Caisse Saide.
Lebih dari sekadar memberi arah baru bagi pencarian kehidupan luar Bumi, studi ini juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana teknologi manusia terlihat dari luar angkasa. Profesor Michael Garrett dari University of Manchester menyatakan, “Dengan mempelajari bagaimana sinyal kita menjelajah ruang angkasa, kita bisa mengembangkan strategi perlindungan spektrum radio dan merancang sistem radar masa depan yang lebih efisien.”
Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini juga bisa diterapkan untuk berbagai bidang lain, mulai dari astronomi dan pertahanan planet, hingga memantau dampak teknologi manusia terhadap lingkungan luar angkasa.
“Penelitian ini tak hanya mendekatkan kita pada jawaban atas pertanyaan besar ‘Apakah kita sendirian di alam semesta?’, tapi juga mendukung upaya nyata untuk mengelola dampak teknologi terhadap dunia dan ruang angkasa,” tutup Caisse Saide. (Sci.News/Z-2)
TAHUN 2023, sinyal berkode dikirimkan dari Mars menuju Bumi. Setelah lebih dari satu tahun, sinyal simulasi yang diduga berasal dari makhluk luar angkasa ini akhirnya berhasil dipecahkan.
MUMI yang diduga merupakan jasad dari dua makhluk bukan manusia dipamerkan dalam sebuah sidang kongres di Meksiko.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved