Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemberantasan Judol tak Boleh Demi Pencitraan

Siti Yona Hukmana
22/12/2024 16:15
Pemberantasan Judol tak Boleh Demi Pencitraan
ilustrasi.(MI)

PEMERINTAH tengah gencar memberantas praktik judi online (judol). Upaya itu diharapkan tidak hanya pencitraan belaka, melainkan keseriusan untuk membebaskan masyarakat dari kejahatan siber tersebut.

Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Iskandar Zulkarnain mengatakan beberapa waktu lalu penanganan judi online carut marut. Akibatnya, masyarakat kurang optimis dengan penanganan yang dilakukan pemerintah.

"Bahkan ya orang-orang di dalam yang harusnya jadi regulator malah jadi pemain, nah itu kan semakin membuat anak muda jadi apatis, ya sudahlah kita main aja gitu kan, gak ada juga mereka juga main, akhirnya ada mindset seperti itu," kaya Zulkarnain dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu (22/12).

Namun, Zulkarnain menilai dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh Kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta seluruh stakeholder muncul rasa optimis. Hal itu disebut menjadi angin segar bagi masyarakat ada keseriusan dalam pemberantasan judol.

"Bagi kita melihat bahwa ini ada political will nih, ada kemauan yang kuat dari pemerintah bersama stakeholdernya untuk memberantas judi online," ungkapnya.

Namun, Zul mengatakan keseriusan pemerintah ini harus dibarengi dengan peran anak muda yang memberikan edukasi kepada lingkungan sekitar. Agar tidak mencoba-coba melakukan praktik judi online. Kemudian, tidak menyebarkan situs-situs yang disinyalir merupakan gim judol.

"Nah itu sih sebenarnya yang jadi rasa optimis mulai muncul dan tentu kita harapnya tidak sekedar gimmick begitu ya, tidak sekedar hanya pencitraan di media, tapi harapannya betul-betul dijalankan semaksimal mungkin," ucapnya.

Zulkarnain meyakini bila komitmen pemberantasan judol terus digalakkan lama-kelamaan akan menekan angka pemain judol dengan sendirinya. Di sisi lain, Zul menyebut gebrakan yang akan diambil pemerintah khususnya Polri bisa dilihat nanti 2025. Namun, apapun itu dia berharap semua pihak mendukung.

"Tentunya kita sebagai anak muda harus terus mendukung jika itu positif, tapi kalau misalnya ada kurang-kurangnya ya nggak apa-apa lah kita kritik-kritikin demi kebaikan bersama," pungkasya. (Yon/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya