Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Komjak Ingatkan Kejagung Terus Telusuri Aset Zarof Ricar

Tri Subarkah
19/11/2024 17:44
Komjak Ingatkan Kejagung Terus Telusuri Aset Zarof Ricar
Petugas menggiring mantan pejabat Mahkamah Agung Zarof Ricar (tengah) usai diperiksa sebagai tersangka di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (5/11/2024).(ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan)

KOMISI Kejaksaan (Komjak) mengingatkan penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung untuk terus melaksanakan tugas-tugas yustisial penyidik dalam kasus dugaan suap dan atau gratifikasi dalam pengurusan perkara pidana pembunuhan dengan terdakwa Ronald Tannur

Tugas itu, salah satunya menelusuri aset salah satu tersangka, yakni Kepala Badan Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar. Hal tersebut disampaikan Ketua Komjak Pujiyono Suwadi kepada Media Indonesia, Selasa (19/11).

Sebelumnya, MA merilis temuan pemeriksaan tim majelis hakim kasasi Ronald Tannur. Meski membenarkan adanya pertemuan antara Zarof dan ketua maelis hakim kasasi, Soesilo, MA menyimpulkan ketiga hakim kasasi pengadil Ronald Tannur tak melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim (KEEPH). Selain Soesilo, dua hakim kasasi lainnya adalah Ainal Mardhiah dan Sutarjo.

Menurut Pujiyono, pemeriksaan oleh MA dan penyidikan pidana yang dilakukan oleh JAM-Pidsus bukanlah hal yang saling berlawanan. Ibarat kereta api, keduanya sama-sama berada pada rel demi satu tujuan yang sama, yaitu menjadikan sistem peradilan Tanah Air menjadi bersih.

"Yang dilakukan oleh kejaksaan ini di aspek pidana yang dilakukan oleh Zarof Ricar, termasuk penelusuran aset ini kemudian jalan. Karena punya tujuan yang sama, kita dorong kejaksaan, karena ini kan pengendalinya ada di jaksa," katanya.

Saat ini, Pujiyono mengatakan bahwa dibutuhkan koordinasi intensif antara Kejagung dan MA agar kasus tersebut dapat dibuka secara jelas. Selain itu, tujuan bersama untuk menciptakan sistem peradilan yang bersih juga dapat tercapai.

Sebelumnya, Direktur Penyidikan JAM-Pidsus Abdul Qohar mengatakan pihaknya terus mendalami asal-usul serta tujuan dari uang yang telah disita dari kediaman Zarof senilai Rp920 miliar dan emas seberat 52 kilogram. 

Kendatipun belum berhasil membongkarnya saat proses penyidikan, Qohar menyebut asal-usul uang tersebut bakal terungkap pada saat persidangan. Oleh karenanya, ia minta semua pihak bersabar untuk mengetahui sumber uang yang disita penyidik dari Zarof.

"Nanti pada saatnya akan terungkap, dibuka persidangan. Di sana semua punya hak bertanya, jaksa jawab, ada hak hukum terdakwa, nanti majelis hakim yang akan memutuskan ya, semua akan terbuka," tandasnya. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya