Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOMISI Kejaksaan (Komjak) mengingatkan penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung untuk terus melaksanakan tugas-tugas yustisial penyidik dalam kasus dugaan suap dan atau gratifikasi dalam pengurusan perkara pidana pembunuhan dengan terdakwa Ronald Tannur.
Tugas itu, salah satunya menelusuri aset salah satu tersangka, yakni Kepala Badan Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar. Hal tersebut disampaikan Ketua Komjak Pujiyono Suwadi kepada Media Indonesia, Selasa (19/11).
Sebelumnya, MA merilis temuan pemeriksaan tim majelis hakim kasasi Ronald Tannur. Meski membenarkan adanya pertemuan antara Zarof dan ketua maelis hakim kasasi, Soesilo, MA menyimpulkan ketiga hakim kasasi pengadil Ronald Tannur tak melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim (KEEPH). Selain Soesilo, dua hakim kasasi lainnya adalah Ainal Mardhiah dan Sutarjo.
Menurut Pujiyono, pemeriksaan oleh MA dan penyidikan pidana yang dilakukan oleh JAM-Pidsus bukanlah hal yang saling berlawanan. Ibarat kereta api, keduanya sama-sama berada pada rel demi satu tujuan yang sama, yaitu menjadikan sistem peradilan Tanah Air menjadi bersih.
"Yang dilakukan oleh kejaksaan ini di aspek pidana yang dilakukan oleh Zarof Ricar, termasuk penelusuran aset ini kemudian jalan. Karena punya tujuan yang sama, kita dorong kejaksaan, karena ini kan pengendalinya ada di jaksa," katanya.
Saat ini, Pujiyono mengatakan bahwa dibutuhkan koordinasi intensif antara Kejagung dan MA agar kasus tersebut dapat dibuka secara jelas. Selain itu, tujuan bersama untuk menciptakan sistem peradilan yang bersih juga dapat tercapai.
Sebelumnya, Direktur Penyidikan JAM-Pidsus Abdul Qohar mengatakan pihaknya terus mendalami asal-usul serta tujuan dari uang yang telah disita dari kediaman Zarof senilai Rp920 miliar dan emas seberat 52 kilogram.
Kendatipun belum berhasil membongkarnya saat proses penyidikan, Qohar menyebut asal-usul uang tersebut bakal terungkap pada saat persidangan. Oleh karenanya, ia minta semua pihak bersabar untuk mengetahui sumber uang yang disita penyidik dari Zarof.
"Nanti pada saatnya akan terungkap, dibuka persidangan. Di sana semua punya hak bertanya, jaksa jawab, ada hak hukum terdakwa, nanti majelis hakim yang akan memutuskan ya, semua akan terbuka," tandasnya. (P-5)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
Sentra Gakkumdu juga diminta tidak hanya berfokus pada penindakan tindak pidana Pilkada, tetapi juga mengantisipasi pencegahan kecurangan Pilkada 2024
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memperingatkan anggotanya yang tidak menjaga netralitasnya dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
KEBIJAKAN menunda proses hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap calon kepala daerah peserta Pilkada 2024 dinilai politis.
KEJAKSAAN Agung menunda proses hukum calon kepala daerah (cakada) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kasus pemalsuan sertifikat tanah di Cakung ini menyeret tiga orang tersangka yakni, mantan juru ukur BPN Jakarta Timur Paryoto, Achmad Djufri, dan Benny Tabalujan.
KOMISI Kejaksaan (Komjak) Republik Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dengan Universitas Surakarta (Unsa).
Komisi Kejaksaan menanti LHP terkait jaksa Pinangki, kalau tidak segera dikirimkan akan dikeluarkan keputusan mengacu pada bukti yang ada saat ini.
KOMISI Kejaksaan mendesak pengusutan terhadap Jaksa Pinangki Sirna Malasari oleh Kejaksaan Agung tidak berhenti pada dugaan penerimaan gratifikasi.
Komisi Kejaksaan berada dalam posisi mengawasi penanganan jaksa PSM oleh Kejaksaan Agung. Itu guna memastikan prosesnya berjalan transparan dan akuntabel.
Sesuai tugas dan fungsi, Komjak seharusnya fokus pada masalah etik di internal Kejagung. Komjak bukan aparat penegak hukum yang boleh melakukan penyelidikan atau penyidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved