Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
THE 19th Management e[X]posed merupakan program terbesar dalam pengembangan kewirausahaan bagi mahasiswa yang diselenggarakan di lingkungan Universitas Indonesia.
Memiliki tema utama “Revitalization: Forging Business towards Green Technology”, dengan tujuan memberdayakan generasi muda untuk menciptakan solusi inovatif di bidang teknologi hijau yang dapat membentuk masa depan bisnis. Acara ini memiliki tiga rangkaian acara utama, yaitu Business Plan Competition, Talkshow, dan Lapak Loka x Youth e[X]po.
Talkshow The 19th Management e[X]posed kali ini dilaksanakan pada Rabu (30/10) berlokasi di Auditorium Soeria Atmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Acara ini terdiri dua sesi dengan mengusung subtema "Green Technology Leadership: Pioneering Change in Industry" pada sesi satu dan “Scaling Sustainability: Overcoming barriers and Driving Innovation” pada sesi dua.
Beberapa barisan pembicara hebat seperti Devi Erna Rachmawati sebagai CEO dari Nexbio Group, Meisya Sallwa sebagai Book Author, Public Speaker, dan Influencer, Lugas Prancafitri sebagai CFO dari BNI Ventures, Rinna Santi Sijabat sebagai founder dari Women in Energy (womeninenergy.id), dan Muhammad Rayhan Alghifari sebagai Policy Analyst di New Energy Nexus Indonesia.
Pada sesi pertama, terdapat Devi Erna Rachmawati yang memaparkan materi mengenai teknologi hijau yang dapat memberikan dampak positif signifikan yang luas, tidak hanya bagi efisiensi dan perkembangan bisnis tapi juga untuk kesehatan manusia, hewan, tanaman, dan kelestarian lingkungan.
Devi menekankan pentingnya teknologi ramah lingkungan sebagai bagian dari strategi bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berkelanjutan. Materi yang dibawakannya memberikan wawasan tentang bagaimana integrasi teknologi hijau menjadi langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk industri dan masyarakat.
Kemudian, pembicaraan pada Talkshow sesi pertama dilanjutkan oleh Meisya Sallwa sebagai seorang influencer yang membahas mengenai peran generasi muda yang juga dapat menjadi pionir dalam perubahan industri menjadi lebih hijau, yang mana hal ini membutuhkan keberanian untuk memulai, beradaptasi, dan menghadapi perubahan.
Sesi pertama ini ditutup dengan sesi interaktif dan tanya jawab, di mana peserta memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada pembicara tentang pandangan mereka terkait kepemimpinan di sektor teknologi hijau.
Sesi kedua Talkshow dibuka oleh Lugas Prancafitri, CFO dari BNI Ventures, yang membahas peran penting inovasi dalam mengatasi hambatan dan mendukung skala keberlanjutan melalui contoh program seperti Venture Builders dan Accelerator yang dimiliki oleh BNI Ventures.
Lugas juga membagikan beberapa studi kasus dari perusahaan-perusahaan yang berhasil mengimplementasikan teknologi hijau dalam model bisnis mereka.
Rinna Santi Sijabat, pendiri Women in Energy (womeninenergy.id), melanjutkan sesi Talkshow dengan pembahasan bahwa Indonesia yang saat ini sedang berupaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan meski masih bergantung pada energi fosil.
Kebijakan kuat perlu mendukung transisi ini, dan inovasi teknologi memainkan peran penting dalam mendukung sektor energi, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai transformasi yang lebih hijau dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Sesi Talkshow diakhiri dengan paparan dari Muhammad Rayhan Alghifari, Policy Analyst di New Energy Nexus Indonesia, yang membahas perkembangan ekosistem startup cleantech di Indonesia.
Rayhan menjelaskan bahwa dengan strategi yang terstruktur, dukungan kebijakan yang efektif, dan peningkatan pendanaan, startup cleantech di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi lebih inovatif dan berkelanjutan.
Menurutnya, pendanaan yang berfokus pada teknologi bersih dan ramah lingkungan sangat penting untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan mampu bersaing di pasar global. (RO/Z-1)
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
Turnamen ini diharapkan dapat terus berlanjut sebagai agenda tahunan dan menjadi tonggak penting dalam mencetak bibit-bibit unggul bulutangkis Indonesia.
Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time, termasuk identifikasi mahasiswa yang tidak aktif.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
"Ini karena tingginya mobilitas mahasiswa dari luar kota yang menjadi faktor utama meningkatnya permintaan layanan ini,"
Buku panduan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman, keterlibatan dan efektivitas belajar mahasiswa logistik melalui pendekatan gamifikasi yang menyenangkan namun tetap aplikatif.
Faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Dari sekitar 25.000 kasus kanker kolorektal di Indonesia, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, termasuk 446 kasus pada rentang usia 20 hingga 29 tahun.
Ramadan selalu menjadi momen yang dinanti-nanti. Bukan hanya bulan penuh berkah, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki diri.
Salah satu hal positif yang bisa diambil dari masa pandemi covid-19 adalah meningkatnya kesadaran masyarakat menjaga pola hidup sehat, termasuk pentingnya memantau penyakit tidak menular.
Pencari rumah dari generasi yang lebih tua, yakni kelompok usia 45-54 tahun, berada di posisi berikutnya sebagai perbandingan.
Menurut data terbaru BPJS Kesehatan, penyakit jantung menjadi penyebab kematian utama dengan lebih dari 20 juta kasus pada 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved