Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

TNI Sanksi 4.000 Prajurit Pelaku Judi Online, Pengamat: Beri Efek Jera

Tri Subarkah
13/11/2024 15:54
TNI Sanksi 4.000 Prajurit Pelaku Judi Online, Pengamat: Beri Efek Jera
Ilustrasi: Seorang pria berdiri di depan poster sosialisasi tentang judi online di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Rabu (11/9/2024).(ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

SANKSI yang dijatuhkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada 4.000 anggota yang terlibat judi online (judol) dinilai akan memberikan efek jera bagi prajurit lainnya. Kendati demikian, TNI juga tetap harus meningkatkan kewaspadaan terhadap modus joki yang memungkinkan prajurit menghindari deteksi langsung.

"Saya kira ini bisa menjadi peringatan keras bagi prajurit lainnya, apalagi dengan keterlibatan PPATK yang mampu melacak transaksi keuangan dan satuan Siber TNI yang memantau aktivitas digital," kata pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi kepada Media Indonesia, Rabu (13/11).

Bagi Fahmi, pengawasan yang dilakukan lewat dua level tersebut bakal memperkuat efek jera. Pasalnya, prajurit TNI jadi mengetahui bahwa aktivitas mereka dapat dideteksi sewaktu-waktu. 

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya TNI untuk mendalami modus joki yang dilakukan oleh oknum prajurit guna menghindari deteksi, baik dari internal maupun eksternal. Fahmi menjelaskan, istilah joki itu merujuk pada aktivitas prajurit yang tidak terlibat langsung dalam judol lewat perangkat mereka.

"Melainkan menggunakan pihak lain untuk bertaruh atas nama mereka. Ini membuat aktivitas mereka sulit dideteksi secara langsung oleh PPATK atau satuan siber," terangnya.

Guna menghadapinya, Fahmi menyebut bahwa TNI dapat memperluas sistem pengawasan ke perilaku keuangan yang tidak wajar. Di sisi lain, sosialisasi akan konsekuensi hukum bagi prajurit yang terlibat langsung dalam praktik judol maupun lewat modus joki perlu diperjelas dan dipertegas.

"Dengan sistem pengawasan dan sanksi bertahap yang adil dan transparan, budaya disiplin bisa terus ditingkatkan, dan diharapkan pelanggaran serupa dapat ditekan secara efektif," tandas Fahmi. (P-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya