Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PAKAR Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menegaskan Indonesia adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. Menurutnya, kondisi itu jangan dibiarkan karena bisa merusak demokrasi.
Hal itu diungkapkan Bivitri saat menjadi pembicara dalam kongres Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (KMPI) digelar di Ballroom University Training Center (UTC), Universitas Negeri Jakarta, Senin (7/10).
“Tapi akibat dari menjadi negara kekuasaan, demokrasi menjadi rusak, dampak buruknya jadi kemana- mana,” katanya.
Baca juga : UGM Sampaikan Keprihatinan Darurat Demokrasi di Indonesia
Selain Bivitri, analis sosial politik Ubedilah Badrun di lokasi yang sama mengatakan tujuan dilaksanakan KMPI adalah karena kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
“Berbagai persoalan serius telah terjadi. Dari soal demokrasi yang mundur, korupsi yang merajalela, lingkungan yang rusak, kondisi HAM yang mundur, dunia pendidikan yang stagnan, dan masa depan generasi Z yang dirusak rezim,” terang Ubedilah.
Adapun Kongres KMPI 2024 ini diikuti lebih dari 300 perwakilan BEM dan non-BEM seluruh Indonesia.
Baca juga : PM Bangladesh Singgung Soal HAM dan Demokrasi Ketika Pemerintah AS Bungkam Mahasiswa
Panitia OC Kongres Rahman Hakim mengemukakan, kongres ini bertujuan untuk merumuskan langkah strategis mahasiswa dalam menyelamatkan Indonesia sebagai negara republik bukan negara kekuasaan.
"Saya sebagai panitia OC mengurusi hal teknis Kongres dan mengawal tujuan kongres agar tercapai menghasilkan kesepakatan langkah strategis menyelamatkan negara dari kehancuran,” ujarnya.
Menurut Hakim, sejumlah tokoh mahasiswa menghadiri kongres ini. Seperti Herianto (Koordinator Pusat BEM SI Rakyat Bangkit), Tsabit Syahidan (Ketua BEM UNJ), M.Bifa (Sekjend Perguruan Tinggi Muhammadiyan Zona 3). Kemudian Yuken Hulu (Ketua BEM Universitas Kristen Indonesia),
Baca juga : Tolak Pemilu Curang, Rizieq Ajak Santri Bantu Mahasiswa
“Ada rekan-rekan mahasiswa dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, Bali, Maluku dan lain-lain,” tandasnya.
Sebelumnya, tempat kegiatan sempat didatangi pihak dua petugas dari Polres Jakarta Timur.
Petugas tersebut mendatangi tempat acara dan menanyakan maksud dan tujuan dilaksanakannya acara ini. (P-5
Banyak kepala daerah yang tidak memilki ide maupun gagasan murni untuk memajukan daerahnya.
Pembentukan partai politik di Indonesia yang terejawantah lewat aspirasi anak muda progresif merupakan hal sulit, meski layak diapresiasi.
Bivitri menyoroti sejumlah indikator penyusun IPK Indonesia 2024 yang sebenarnya diisi oleh para pihak yang menaruh harapan dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Apa saja yang membuat mahasiswa tingkat akhir rentan mengalami hopelessness?. Mari kita lihat dari dua sisi: internal dan eksternal.
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Bunga peony sendiri biasa dikenal dengan bunga yang menjadi simbol dari kekayaan dan kemakmuran karena bunga ini hanya ditanam di taman istana pada zaman dahulu.
Kultur akademik kerap dipandang sebagai penyelesaian kewajiban kerja semata sehingga upaya ini bertentangan dengan perwujudkan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Tak hanya mengajar, Widiastuti juga aktif menerbitkan karya, salah satunya buku terbaru dari luaran disertasinya berjudul Sekolah Bertransformasi, Guru Berdedikasi 2024.
ESMOD Jakarta kembali menggelar acara terbesar mereka, Creative Show 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved