Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
ANGGOTA DPR RI Periode 2024–2029 Neng Eem Marhamah Zulfa, menyampaikan harapannya agar pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto, dapat memprioritaskan penanganan kemiskinan di Indonesia.
Menurutnya, dengan berbagai fasilitas konstitusional yang ada, seperti undang-undang yang baru direvisi maupun yang sudah ada, presiden memiliki peluang besar untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga : Pembentukan Angkatan Siber TNI Perlu Waktu 7 Tahun
“Saya berharap dengan fasilitas-fasilitas konstitusional yang ada, baik undang-undang yang baru revisi maupun undang-undang yang sudah ada, presiden bisa menjawab persoalan itu,” ujar Neng Eem dikutip dari Antara, Rabu (2/10).
Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa ini menegaskan bahwa peran presiden di suatu negara adalah untuk menangani berbagai permasalahan, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat.
Ia optimistis dengan dukungan hukum dan konstitusi yang kuat, pemerintahan baru dapat menjalankan tugasnya secara optimal selama lima tahun mendatang.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diprediksi Turun Dibandingkan Sebelumnya
“Keberadaan presiden itu dalam rangka untuk menangani berbagai permasalahan yang ada di Indonesia ini untuk rakyatnya,” lanjutnya.
Sementara itu, anggota DPR RI lainnya Esti Wijayanti menyoroti beberapa pekerjaan rumah yang masih perlu diselesaikan oleh pemerintah dan DPR, terutama terkait masalah sosial, seperti penurunan angka stunting dan kemiskinan.
Politikus dari PDI Perjuangan itu menyebut tantangan ini masih terlihat nyata di tengah masyarakat, dengan banyaknya orang yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Baca juga : Program Makan Gratis Bisa makin Bebani Fiskal Negara
“Menurunkan angka stunting dan kemiskinan masih menjadi tantangan. Kita juga masih melihat banyak orang yang harus meminta-minta di pinggir jalan, rumah-rumah yang tidak layak, serta anak-anak yatim yang belum tersentuh kebijakan pemerintah,” ungkap Esti.
Selain kemiskinan, Esti juga menekankan perlunya perhatian serius terhadap kasus kekerasan seksual terhadap anak. Menurutnya, penanganan masalah ini harus dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari berbagai sisi, baik oleh pemerintah maupun DPR.
“Kita butuh pendekatan dari berbagai sisi untuk mengatasi masalah kekerasan seksual terhadap anak,” tambahnya.
Esti berharap, dengan dukungan yang kuat antar-fraksi di DPR serta kerjasama yang solid dengan pemerintah, berbagai kebijakan yang dihasilkan dalam lima tahun ke depan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan meminimalisasi permasalahan sosial yang ada.
“Semoga dalam lima tahun ini kita bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang meminimalisasi permasalahan sosial yang ada,” tutupnya. (Ant/Z-10)
Penyaluran bantuan sosial (bansos) yang mengacu pada Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan lebih baik.
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Di balik keindahan alamnya yang memukau dan semangat masyarakatnya yang tak kenal lelah, Gorontalo masih bergulat dengan dua "luka" kronis: kemiskinan dan kesenjangan
SEKTOR usaha ultramikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan ekosistem yang sehat agar bisa naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan Indonesia berperan serta dalam mewujudkan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Amnesti-abolisi mempertimbangkan kepentingan publik serta stabilitas politik. Presiden bisa memberi amnesti tanpa ada permohonan dari terpidana.
MA diminta membebaskan Ngarijan Salim dan mengembalikannya kepada keluarga. Mereka juga meminta Presiden Prabowo melakukan intervensi atas nama kemanusiaan.
PRESIDEN Prabowo Subianto bakal menyampaikan dua pidato yakni pidato kenegaraan HUT ke-80 Republik Indonesia di Gedung MPR/DPR, dan nota keuangan, Jumat (15/8)
Presiden Prabowo Subianto diharapkan berpihak pada pekerja dan buruh yang dituangkan dalam pidato Nota Keuangan Presiden RI pada Jumat, 15 Agustus 2025.
PRESIDEN Prabowo Subianto disebut masih belum puas terhadap penyederhanaan birokrasi pemerintah. Kepala Negara menilai proses birokrasi saat ini masih cukup berbelit dan perlu diperbaiki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved