Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TIM gabungan dari Bea Cukai, yang terdiri dari Direktorat Interdiksi Narkotika, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Bali, NTB, NTT, dan Bea Cukai Ngurah Rai, bekerjasama dengan BNN RI dan BNN-P Bali, berhasil mengungkap kasus narkotika. Tim ini menggerebek sebuah lab clandestine di sebuah vila di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, Kamis (18/7).
"Untuk pertama kalinya di Indonesia, sebuah lab clandestine yang memproduksi narkotika golongan I jenis N, N-Dimethyltryptamine (DMT) berhasil diungkap oleh tim gabungan Bea Cukai dan BNN," ungkap Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heriyanto dalam keterangannya.
DMT dikenal sebagai narkotika berbahaya karena meskipun dikonsumsi dalam dosis rendah (0,08 ml), bisa menyebabkan halusinasi yang sangat kuat.
DMT dapat diproduksi melalui proses sintetis (reaksi kimia) dan ekstraksi bahan tanaman (alami), yang membutuhkan proses panjang hingga menjadi bentuk padat dan cair.
Nirwala menjelaskan bahwa pengungkapan ini berawal dari analisis temuan barang kiriman jasa ekspedisi domestik yang mengindikasikan adanya lab clandestine di Gianyar, Bali.
"Tim gabungan Bea Cukai dan BNN melakukan surveillance dan menemukan lab clandestine di Villa Mamma Jihouse, Gianyar, Bali. Vila tersebut dihuni oleh PMS, DAS, dan DOS, yang merupakan warga negara Filipina," jelasnya.
Baca juga : BNN dan Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu dan Yaba dari Thailand
Saat penggerebekan, tim menemukan tenda terbuat dari terpal di depan vila yang berisi bahan kimia dan peralatan laboratorium seperti gelas ukur, beaker glass, magnetic stirrer, dan lain-lain. Di dapur vila, ditemukan cairan yang mengandung DMT. Berdasarkan pengakuan DAS, lab clandestine ini didanai oleh seorang pria berinisial AMI, warga negara Yordania.
Pengembangan lebih lanjut dilakukan dengan menggeledah rumah di Kawasan Raya Bunutan, Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, pada 21 Juli 2024, yang diduga sebagai tempat tinggal AMI. Namun, AMI tidak ditemukan karena sedang berada di luar negeri dan hingga kini masih dalam pengejaran.
Di rumah tersebut, tim menyita bahan kimia dan alat yang diduga digunakan untuk membuat DMT.
Baca juga : Bea Cukai dan Kepolisian RI Ungkap Peredaran Gelap 428 Kg Sabu dan 162.932 Ekstasi
"Kami menemukan botol kecil berisi cairan kental kekuningan yang serupa dengan cairan di lokasi pertama, dan hasil uji laboratorium membuktikan cairan tersebut mengandung DMT," kata Nirwala.
Barang bukti yang disita dalam penggerebekan ini termasuk 19 gram DMT berbentuk padat/serbuk, 484 ml DMT cair, 78.473 ml bahan kimia untuk membuat DMT, 19.154 gram bahan padat/serbuk untuk membuat DMT, serta peralatan lab clandestine.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 (2) subsider Pasal 113 (2) lebih subsider Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.
"Bea Cukai akan terus meningkatkan kerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya, termasuk BNN, untuk memberantas peredaran narkotika. Ini sejalan dengan tugas kami sebagai pelindung masyarakat. Keberhasilan ini juga berkat dukungan masyarakat, jadi laporkan segera jika mengetahui indikasi peredaran narkotika. Bersama, kita jaga Indonesia dari ancaman narkotika!" tegas Nirwala. (Z-10)
Kehadiran BNN di Bali diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi masyarakat dalam mendorong berbagai perbaikan, khususnya dalam upaya pemberantasan narkotika.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan, Selasa (24/6) memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat lebih setengah kilogram, hasil penanganan tiga kasus kejahatan narkoba di wilayah tersebut.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
KANTOR Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY berhasil menggagalkan upaya distribusi barang kena cukai (BKC) hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal.
Total barang bukti yang diamankan dari ketiga lokasi berjumlah 310.736 batang rokok ilegal dari berbagai merek tanpa pita cukai.
Bea Cukai tingkatkan pengawasan rokok ilegal melalui Operasi Gurita 2025. Sinergi masyarakat, tokoh agama, & pelaku usaha tekan peredaran barang ilegal.
Bea Cukai mengganti “Operasi Gempur” menjadi “Operasi Gurita” dengan strategi pengawasan lebih menyeluruh.
Bea Cukai membentuk Satgas Pencegahan dan Penindakan Barang Kena Cukai Ilegal sebagai langkah strategis menekan peredaran rokok ilegal.
Bea Cukai Indonesia hadir dalam WCO Policy Commission dan Council Session 2025 di Brussel, memperkuat pengawasan lintas negara dan kolaborasi internasional di bidang kepabeanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved