Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto buka suara terkait ketegangan hubungan Polri dengan Kejaksaan Agung.
Seusai acara di Istana Negara, Jakarta, Hadi menggandeng Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin saat menuruni tangga keluar dari ruangan istana negara dan mengajak mereka berfoto di depan awak media massa.
Menanggapi itu, Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal, menilai aksi salaman yang dilakukan Kapolri dan Jaksa Agung tak menyelesaikan problematik yang sebenarnya.
Baca juga : Menpolhukam Menggandeng Lengan Kapolri dan Jaksa Agung di Tengah Isu Ketegangan
“Jadi yang pertama model seperti ini penyelesaian politik political settlements. Memang secara politis dari simbol, yang tadinya menjadi perbincangan publik dianggap selesai karena para bosnya menunjukan gestur bersahabat,” ungkap Nicky kepada Media Indonesia, Senin (27/5).
“Akan tetapi di sisi lain ini tak menyelesaikan problematik sesungguhnya. Siapa yang mendapatkan intruksi untuk Densus menguntit, yang kedua apa pertanggungjawaban dari intitusi Densus hingga Kapolri kapolri,” tambah Nicky.
Kemudian, kata Nicky, Jaksa Agung yang seharusnya memberi penjelasan karena Jampidsus dibuntuti juga tak beri kejelasan.
Baca juga : Ketua Komisi III DPR Bambang Pacul Respons soal Jampidsus Dibuntuti Densus
Menurutnya, aksi salaman Kapolri dan Jaksa Agung tak menyelesaikan problematik dasarnya seperti apa.
Nicky juga menyayangkan sikap Menkopolhukam yang seharusnya berperan sebagai jembatan presiden dengan Jaksa Agung dan Kapolri juga tidak memberikan satu tindakan secara bernegara.
“Mungkin secara politik sudah selesai. Tetapi secara konteks kehidupan bernegara ini belum selesai, tidak menjawab juga,” ujarnya.
Nicky menilai secara nalar publik tentu sikap yang diambil oleh pimpinan lembaga ini tidak masuk dalam nalar.
“Konteks nalar publik artinya pertanggungjawaban organisasi harus dikemukakan, karena transparansi harus jadi ranah publik ini tidak terjawab,” tegasnya. (Ykb/Z-7)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan anggotanya untuk mendalami dugaan tindak pidana aktivitas tambang di Raja Ampat
Ini merupakan perintah langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang didukung penuh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen Polwan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin.
Kepolisian RI dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk sinergi dalam penegakan hukum guna memastikan kelestarian lingkungan hidup Indonesia.
KEPOLISIAN Resort Sarolangun, Polda Jambi, di bawah komando Ajun Komisaris Besar Budi Prasetya, Kamis (22/5) dianugerahi penghargaan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, atas prestasinya dalam mengelola anggaran.
APBN merupakan uang pajak dari rakyat yang mungkin saat ini, harus mengencangkan perut demi dapat bertahan hidup.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan merupakan lulusan Program Doktor Hukum S3 Trisakti.
Hadi mengingatkan bahwa yang menjadi korban dari ego sektoral adalah masyarakat.
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menuturkan sebagian data NPWP yang bocor tidak cocok dengan data asli pemiliknya.
MENTERI Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Hadi Tjahjanto, menegaskan bahwa matra keempat, yakni matra siber bisa terwujud di pemerintahan Prabowo-Gibran
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menegaskan pemerintah tak membayar uang tebusan untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam proses pembebasan pilot Susi Air
Mehrtens kangen mencicipi pizza dan minuman bersoda merek Coca-Cola setelah 19 bulan lamanya berada di hutan dalam tawanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved