Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut siap duduk bersama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri melalui Presidential Club untuk mendiskusikan hal kebangsaan. Presidential Club merupakan wadah berkumpulnya presiden terdahulu.
"Demi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara Pak SBY siap untuk duduk dengan siapa pun apalagi dengan Ibu Megawati Presiden RI ke-5," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Minggu (12/5).
Kamhar mengatakan sejak ide Presidential Club mengemuka, SBY sudah menyambut baik. Sebab ide yang digagas presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto itu, jadi bentuk dedikasi Kepala Negara usai tak menjabat.
Baca juga : Politikus PDIP Minta Prabowo Fokus Transisi Pemerintahan, bukan Presidential Club
"Mendedikasikan diri dan pengabdiannya berupa pemikiran dan berbagi pengalaman dengan Presiden yang sedang menjabat, yang tentu saja ini akan semakin memperkaya perspektif. Sehingga, diharapkan kebijakan yang dirumuskan dan diambil bisa lebih tepat dan optimal manfaatnya," ucap Kamhar.
Demokrat berharap suasana teduh dan harmonis di masyarakat bisa terwujud melalui kehadiran Presidential Club. Karena para pemimpin sebelumnya bisa berinteraksi secara intensif dalam konteks sebagai tokoh bangsa dan negarawan.
"Ini akan memberikan efek yang positif bagi rakyat menyaksikan para pemimpinnya rukun dan akur, menanggalkan warna-warninya untuk merah putih, mengesampingkan berbagai sentimen interpersonal demi rakyat, bangsa, dan negara," ujar Kamhar.
Baca juga : Megawati Kemungkinan Besar Ogah Gabung Presidential Club Gagasan Prabowo
Presidential club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan presidential club bukanlah institusi, melainkan istilah.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024. (Z-3)
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 Joko Widodo disebut turut masuk dalam daftar undangan HUT ke-79 Bhayangkara Digelar di Monas, Jakarta 1 Juli 205
Kedua tokoh tersebut bisa bertemu kapan dan di mana saja tanpa harus menentukan tempat untuk bertemu.
Hubungan Megawati dan Listyo sempat memanas ketika Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) tersebut mengancam akan mendatangi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo terkait kasus Hasto.
Pertemuan keduanya terabadikan dalam sebuah foto. Tampak Jenderal Listyo menunggu Megawati yang mengenakan pakaian batik dan memberikan hormat serta salam sekitar pukul 10.45 WIB.
PRESIDEN ke-5 RI Megawati Soekarnoputri enghadiri syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-100 Meriyati Roeslani, istri mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, di Depok, Senin (23/6).
KETUA DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan puncak peringatan Bulan Bung Karno di Makam Bung Karno di Kota Blitar
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
PERMASALAHAN bangsa saat ini semakin beragam sehingga diperlukan langkah penguatan kebangsaan generasi muda agar mampu menjawab dan mengatasi tantangan tersebut.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved