Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut siap duduk bersama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri melalui Presidential Club untuk mendiskusikan hal kebangsaan. Presidential Club merupakan wadah berkumpulnya presiden terdahulu.
"Demi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara Pak SBY siap untuk duduk dengan siapa pun apalagi dengan Ibu Megawati Presiden RI ke-5," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Minggu (12/5).
Kamhar mengatakan sejak ide Presidential Club mengemuka, SBY sudah menyambut baik. Sebab ide yang digagas presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto itu, jadi bentuk dedikasi Kepala Negara usai tak menjabat.
Baca juga : Politikus PDIP Minta Prabowo Fokus Transisi Pemerintahan, bukan Presidential Club
"Mendedikasikan diri dan pengabdiannya berupa pemikiran dan berbagi pengalaman dengan Presiden yang sedang menjabat, yang tentu saja ini akan semakin memperkaya perspektif. Sehingga, diharapkan kebijakan yang dirumuskan dan diambil bisa lebih tepat dan optimal manfaatnya," ucap Kamhar.
Demokrat berharap suasana teduh dan harmonis di masyarakat bisa terwujud melalui kehadiran Presidential Club. Karena para pemimpin sebelumnya bisa berinteraksi secara intensif dalam konteks sebagai tokoh bangsa dan negarawan.
"Ini akan memberikan efek yang positif bagi rakyat menyaksikan para pemimpinnya rukun dan akur, menanggalkan warna-warninya untuk merah putih, mengesampingkan berbagai sentimen interpersonal demi rakyat, bangsa, dan negara," ujar Kamhar.
Baca juga : Megawati Kemungkinan Besar Ogah Gabung Presidential Club Gagasan Prabowo
Presidential club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan presidential club bukanlah institusi, melainkan istilah.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024. (Z-3)
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menjawab soal tugas-tugas untuk Hasto Kristiyanto dari Megawati setelah kembali menjabat sebagao Sekjen PDIP
KETUA DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan penunjukan Hasto Kristiyanto sebagai sekretaris jenderal (sekjen) partai merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir pada Sidang Tahunan MPR 2025. Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut tak terlihat hingga sidang dimulai.
Puan terlihat tersenyum saat menyampaikan dirinya mewakili Megawati dalam agenda rutin tahunan tersebut.
PRESIDEN ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir pada Sidang Tahunan MPR 2025. Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut tak terlihat hingga sidang dimulai.
Pemutaran film Believe yang mengangkat kisah hidup Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dimanfaatkan sebagai sarana membangun kebangsaan dan nasionalisme.
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved