Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut siap duduk bersama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri melalui Presidential Club untuk mendiskusikan hal kebangsaan. Presidential Club merupakan wadah berkumpulnya presiden terdahulu.
"Demi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara Pak SBY siap untuk duduk dengan siapa pun apalagi dengan Ibu Megawati Presiden RI ke-5," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Minggu (12/5).
Kamhar mengatakan sejak ide Presidential Club mengemuka, SBY sudah menyambut baik. Sebab ide yang digagas presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto itu, jadi bentuk dedikasi Kepala Negara usai tak menjabat.
Baca juga : Politikus PDIP Minta Prabowo Fokus Transisi Pemerintahan, bukan Presidential Club
"Mendedikasikan diri dan pengabdiannya berupa pemikiran dan berbagi pengalaman dengan Presiden yang sedang menjabat, yang tentu saja ini akan semakin memperkaya perspektif. Sehingga, diharapkan kebijakan yang dirumuskan dan diambil bisa lebih tepat dan optimal manfaatnya," ucap Kamhar.
Demokrat berharap suasana teduh dan harmonis di masyarakat bisa terwujud melalui kehadiran Presidential Club. Karena para pemimpin sebelumnya bisa berinteraksi secara intensif dalam konteks sebagai tokoh bangsa dan negarawan.
"Ini akan memberikan efek yang positif bagi rakyat menyaksikan para pemimpinnya rukun dan akur, menanggalkan warna-warninya untuk merah putih, mengesampingkan berbagai sentimen interpersonal demi rakyat, bangsa, dan negara," ujar Kamhar.
Baca juga : Megawati Kemungkinan Besar Ogah Gabung Presidential Club Gagasan Prabowo
Presidential club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan presidential club bukanlah institusi, melainkan istilah.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024. (Z-3)
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
Mensesneg menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak dibahas mengenai isu perombakan kabinet. Termasuk kemungkinan masuknya kader PDIP ke dalam Kabinet Merah Putih.
pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penjajahan asing selaras dengan ideologi Presiden Prabowo Subianto yang sering berkata anti-asing
Karya foto Guntur dan lukisan Syandria dijual selama pameran berlangsung. Hasilnya untuk membantu kalangan wartawan, artis, musisi, politisi serta lainnya yang membutuhkan
"PDI-P punya kecondongan untuk merapat atas nama relasi personal yang baik antara Ibu Mega dan Pak Prabowo, atas nama kondisi PDI-P yang sedang babak belur, PDIP ingin menjadi mitra strategis,"
Reshuffle atau kocok ulang kabinet merupakan suatu keniscayaan jika Prabowo memandang kinerja para menteri tidak bagus.
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
PERMASALAHAN bangsa saat ini semakin beragam sehingga diperlukan langkah penguatan kebangsaan generasi muda agar mampu menjawab dan mengatasi tantangan tersebut.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Imigrasi Jakarta Barat, Denny Priyankasetya mengatakan mulai 2025, sampul paspor tak lagi berwarna biru kehijauan berganti pada latar belakang merah dengan tulisan putih
SEBAGAI bangsa, sesungguhnya kita tengah kehilangan narasi. Kehilangan--meminjam istilah Bagus Mulyadi--akan letaknya di dalam kosmos kehidupan ini.
Melestarikan seni wayang menjadi bagian penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan, seperti yang tercermin dalam Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved