Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dinilai berpeluang menolak Presidential Club. Presidential Club rencananya dibentuk presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, sebagai wadah berkumpulnya para presiden terdahulu.
"Sikap PDIP terhadap presidential club, khususnya Megawati, memang belum mengemuka. Namun demikian, peluang Megawati menerima ide tersebut tampaknya relatif kecil," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, Selasa (7/5).
Menurut dia, terdapat dua faktor yang menguatkan kemungkinan penolakan Megawati. Pertama, faktor adanya Presiden Joko Widodo di Presidential Club. Kedua, yaitu jika nanti PDIP berada di sisi berseberangan dengan pemerintah atau oposisi.
Baca juga : Presidential Club, Gerindra Sebut Sudah Jalin Komunikasi dengan PDIP
"Megawati tampaknya belum sudi duduk bersama dengan Jokowi dalam agenda apa pun," ujar Jamiluddin.
Hanya saja, lanjut Jamiluddin, bila pertemuan Prabowo dengan tiga presiden terdahulu dilakukan secara terpisah, bisa jadi Megawati bisa menerimanya. Ketiganya yakni Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta Jokowi.
"Namun peluang menerima hal itu juga relatif kecil, karena Prabowo bisa jadi dinilainya sebagai bagian dari Jokowi," jelas Jamiluddin.
Baca juga : PDIP Tunggu Penjelasan Gagasan Presidential Club yang Lebih Rinci
Kemudian, factor PDIP sebagai oposisi, akan membuat Megawati juga berpeluang besar menolak presidential club. Pasalnya, Megawati akan sulit bersikap sama dengan partainya di parlemen. Selain itu, lanjut Jamiluddin, kehadiran Megawati di Presidential Club juga bisa membingungkan kadernya di parlemen.
"Di satu sisi Megawati di permukaan tampak guyub saat bersama pemerintah di Presidential Club. Di sisi lain fraksinya di parlemen tampak vokal mengkritik. Kalau itu terjadi tentu baal membingungkan kader di akar rumput. Hal seperti itu tentu tak diinginkan Megawati," jelasnya
Presidential Club sejatinya adalah forum yang diwacanakn sebagai wadah para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.
Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan presidential club bukanlah institusi, melainkan istilah.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil.
Menurutnya, format baru itu membuat mesin partai lebih profesional sekaligus memastikan setiap kader fokus pada tanggung jawab organisasinya.
Padahal proses pemberhentian sejumlah ketua DPD PDIP sesuai dengan apa yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai.
“Anggota Partai atau kader partai yang terpilih dan ditetapkan menjadi Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan Pengurus Partai tidak boleh rangkap jabatan struktural di atas ataupun bawahnya,"
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, menegaskan pentingnya membentuk generasi muda yang tangguh dan berjiwa nasionalis. Generasi muda harus siap berkorban untuk negara.
, Politikus PDIP Guntur Romli memastikan absennya Megawati pada upacara HUT ke-80 RI bukan karena adanya masalah dengan Presiden Prabowo Subianto
Hasto menjelaskan Megawati telah berkunjung ke Istana Kepresidenan Jakarta, yakni pada Sabtu (16/8), untuk mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Padahal proses pemberhentian sejumlah ketua DPD PDIP sesuai dengan apa yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai.
“Anggota Partai atau kader partai yang terpilih dan ditetapkan menjadi Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan Pengurus Partai tidak boleh rangkap jabatan struktural di atas ataupun bawahnya,"
Demokrat, kata Herman, sebagai partai penyeimbang ketika Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Demokrat resmi gabung ke pemerintah di penghujung periode kedua Jokowi.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030.
Titiek Soeharto ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI di Bali.
Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode 2025-2030 dalam Kongres ke-6 di Bali. Dukungannya solid dari Rakernas dan kongres.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved