Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PENYAKIT Demam Berdarah (DBD), yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti, telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak di Indonesia. Meskipun DBD juga dapat menginfeksi orang dewasa, namun anak-anak lebih rentan terkena dampaknya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa sistem imunitas yang belum sempurna pada anak-anak menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko terkena DBD .
Selain faktor imunitas yang belum sempurna pada anak-anak, terdapat beberapa faktor penyebab lainnya seperti genangan air di sekitar rumah atau penumpukan sampah, dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Baca juga : DBD Bisa Sebabkan Anak Alami Gangguan Tumbuh Kembang
Anak-anak yang tinggal di lingkungan seperti ini memiliki risiko lebih tinggi terkena gigitan nyamuk dan akhirnya terinfeksi DBD.
Melansir dari infosehat, perempuan yang juga Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM FKUI ini mengatakan anak yang mengalami obesitas juga rentan mengalami DBD karena tubuhnya tidak mampu melawan virus dengue yang menjadi penyebab DBD.
Menurut laporan dari Kemenkes, pada Januari 2024, terdapat setidaknya 14.484 kasus DBD yang dilaporkan dengan 111 kematian. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada Januari 2023, jumlah kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 12.502 kasus dengan 101 kematian. Peningkatan angka ini memperkuat kekhawatiran akan ancaman DBD di Indonesia.
Baca juga : Ini Tiga Faktor Penyebab Anak Terkena DBD
Usia anak yang paling rentan terkena demam berdarah (DBD) berkisar antara 5 hingga 15 tahun, dengan peningkatan signifikan dalam kasus yang melibatkan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat,sebagai berikut:
Pada bayi, pastikan tempat tidurnya ditutupi dengan kelambu untuk mencegah nyamuk mendekat.
Memastikan anak-anak mengenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki secara keseluruhan dapat membantu melindungi mereka dari gigitan nyamuk.
Baca juga : Dokter Sarankan Anak-Anak Dapatkan Vaksin Demam Berdarah
Menggunakan krim anti-nyamuk dan mengoleskannya di area tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, seperti wajah dan telapak tangan, juga merupakan langkah yang baik untuk melindungi anak-anak dari gigitan nyamuk.
Memastikan untuk mengosongkan atau membuang barang-barang yang dapat menahan air, seperti pot dan tempat sampah, dapat mengurangi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Perhatikan lingkungan sekitar rumah untuk memastikan tidak ada tempat-tempat yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, seperti genangan air di bak mandi atau ember yang tidak terpakai.
Baca juga : Warga Palu Diimbau Waspadai Penyakit DBD
Jika memungkinkan, gunakan insektisida atau obat anti-nyamuk lainnya di sekitar rumah, terutama pada area-area yang sering dikunjungi nyamuk.
Penting untuk secara teratur memantau kesehatan anak-anak dan memeriksakan mereka ke dokter jika muncul gejala demam berdarah, terutama jika mereka tinggal di daerah dengan risiko tinggi.
Dengan demikian, pemahaman akan faktor-faktor yang membuat anak lebih rentan terkena DBD menjadi penting bagi orangtua dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko penyebaran DBD di Indonesia. (Z-8)
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Pada usia anak-anak, sebaiknya gim yang diberikan bersifat edukatif yang ringan, seperti puzzle, gim bahasa, atau gim strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.
PENGUATAN peran orangtua dibutuhkan dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas kesehatan keluarga di tanah air.
Dokter spesialis penyakit dalam mengatakan orang dewasa yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta punya risiko keparahan yang lebih tinggi saat terkena demam berdarah dengue atau DBD
Pemerintah Kota Malang bersama Dinas Kesehatan, TP PKK Jawa Timur, dan Enesis Group meluncurkan program Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD.
Peningkatan kasus tetap harus diwaspadai bersama. Masyarakat harus terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip fluĀ demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditanganiĀ
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved