Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PENYELUNDUPAN ribuan butir ekstasi dari Belanda ke Indonesia terungkap setelah Bea Cukai, Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri, dan PT Pos Indonesia berhasil membongkar kasus tersebut. Barang terlarang ini diselundupkan melalui pos dengan cara dikemas dalam kotak kado.
"Dalam pengungkapan kedua terkait pengiriman barang dari Belanda berupa jenis ekstasi sebanyak 2.013 butir," kata Kombes Arie Ardian Rishadi dari Wadirtipidnarkoba Bareskrim Polri dalam konferensi pers di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada Rabu, 8 Mei 2024.
Arie menjelaskan bahwa pengungkapan dilakukan di Jalan Raya Kalibaru Timur, Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Modus operandi yang digunakan adalah dengan menyamarkan narkoba jenis ekstasi dalam bungkusan kado dan dikirim melalui jasa pengiriman Pos Indonesia.
Baca juga : 8,9 Ton Biji Pala asal Maluku Berhasil Tembus Pasar Belanda
"Bentuknya menyerupai bungkusan kado, tetapi di dalamnya berisi ekstasi sebanyak 2.013 butir," ungkap Arie.
Alamat pengirim yang tercantum pada paket kado tersebut ternyata palsu. Pengirim hanya menuliskan nomor telepon.
"Kami terus berkoordinasi dengan Bea Cukai Pasar Baru dan PT Pos untuk melakukan pengawasan pengiriman," tambahnya.
Baca juga : 'Customs to Customs Talk 2023', Bea Cukai dan ABF Perkuat Sinergi Pengawasan
Setelah penyelidikan dilakukan, Arie menyebut bahwa dua orang penerima dengan inisial IH alias Bejo dan IRA alias Ipan berhasil ditangkap. Keduanya menerima upah sebesar Rp400 ribu.
"Kedua tersangka telah ditangkap dan saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Langkah selanjutnya adalah untuk mendalami identitas pengirim yang mengirimkan barang dari Belanda," tutupnya.
Kedua pelaku telah dibawa ke Bareskrim Polri dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati atau penjara seumur hidup. (Z-10)
DIREKTORAT Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kepri melakukan penggerebekan terhadap sebuah minilab narkoba yang beroperasi di salah satu kamar Apartemen Harbour Bay Residence, Batam.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial DP, berusia 27 tahun. ia kedapatan membawa 5,6 kilogram (kg) sabu dan 5.020 butir ekstasi di Depok, Jawa Barat.
Pil ekstasi sebanyak 1.162 butir disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dari seorang pria berinisial JS di Penjaringan, Jakarta Utara.
Polda menangkap sebanyak total 178 orang terduga pelaku yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Diskotek itu pernah merajai tempat hiburan malam di Jakarta. sekitar tahun 1996-1997 diskotek Zodiak menjadi lokasi peredaran ekstasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, Terdapat lebih dari 207 kilogram sabu dan 60 ribu butir ekstasi diamankan dalam pengungkapan itu.
BEA Cukai telah resmi menutup Operasi Patroli Laut Terpadu Semester I Tahun 2025.
Bea Cukai membentuk Satgas Nasional Anti-Penyelundupan guna memperkuat pengawasan, menekan praktik ilegal, dan menjaga penerimaan negara.
Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur aspek strategis Industri Hasil Tembakau (IHT) menuai penolakan keras dari kalangan pekerja.
KANTOR Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY berhasil menggagalkan upaya distribusi barang kena cukai (BKC) hasil tembakau dan minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal.
Total barang bukti yang diamankan dari ketiga lokasi berjumlah 310.736 batang rokok ilegal dari berbagai merek tanpa pita cukai.
Bea Cukai tingkatkan pengawasan rokok ilegal melalui Operasi Gurita 2025. Sinergi masyarakat, tokoh agama, & pelaku usaha tekan peredaran barang ilegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved