Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ini Alasan Bareskrim Terapkan Pasal TPPO terkait Mahasiswa Magang ke Jerman

Siti Yona Hukmana
30/3/2024 10:50
Ini Alasan Bareskrim Terapkan Pasal TPPO terkait Mahasiswa Magang ke Jerman
Bareskrim Polri mengungkapkan alasan mengapa pasal TPPO diterapkan terhadap 5 tersangka kasus pengiriman ribuan mahasiswa magang ke Jerman(Freepik)

BARESKRIM Polri mengungkap lima tersangka telah melakukan eksploitasi terhadap 1.047 mahasiswa dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan program ferien job ke Jerman

"Moso mahasiswa teknik di sana disuruh angkat-angkat barang, ini kan yang tidak masuk atau program magang. Di situ lah terjadi eksploitasi, makanya kita bisa kenakan tindak pidana perdagangan orang mungkin itu penjelasan kami," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan dikutip Sabtu (30/3).

Djuhandani mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap keuntungan dari kasus TPPO ini. Namun, dia mengaku sudah mendapatkan beberapa pembuktian meski tidak bisa menyampaikan secara spesifik karena kepentingan penyidikan.

Baca juga : 2 Tersangka TPPO di Jerman Ditetapkan DPO

"Tapi ada beberapa yang memang berupa talangan dana," ujar jenderal bintang satu itu.

Menurutnya, talangan dana itu disampaikan kepada mahasiswa. Para mahasiswa akhirnya mempunyai hutang dari Rp24 juta - Rp50 juta untuk keperluan uang pendaftaran mengikuti program ferien job tersebut.

Dua tersangka agen menawarkan kepada mahasiswa untuk menambah uang saku di musim libur dengan dalih program magang atau ferien job. Sejatinya, ferien job itu adalah pekerjaan resmi di Jerman. Para mahasiswa digaji Rp30 juta belum dipotong biaya makan, tempat tinggal dan lainnya.

Baca juga : 2 Tersangka TPPO Mahasiswa Menetap di Jerman, Masih Berstatus WNI

"Tapi kalau ini dihubungkan dalam program magang sendiri di Indonesia, ketentuan-ketentuan yang diberlakukan di Indonesia itu tidak nyambung dengan mereka yang diperkejakan disana, baik dari program pendidikannya," beber Djuhandani.

Sebanyak lima orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Dua orang yang masih berada di Jerman dan ditetapkan DPO berinisial ER alias EW, 39; dan A alias AE, 37.

Keduanya selaku agen ferien job dari PT SHB, dan PT CVGEN. Kedua perusahaan ini adalah pihak yang menyosialisasikan program magang atau ferien job ke Jerman kepada 1.047 mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia.

Baca juga : Bareskrim akan Periksa Pihak Saksi dari Universitas Terkait Kasus TPPO Mahasiswa ke Jerman

Sementara itu, tiga tersangka lainnya berada di Indonesia dan bekerja di universitas yang mengirimkan mahasiswa megang ke Jerman. Ketiganya adalah SS (laki-laki), 65); AJ (perempuan), 52; dan MZ (laki-laki), 60.

Meski berada di Indonesia, mereka tidak ditahan dengan pertimbangan penyidik. Ketiga tersangka hanya dikenakan wajib lapor.

Para tersangka dijerat Pasal 4 Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan TPPO, dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara dan denda Rp600 juta.

Lalu Pasal 81 UU No 17 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling banyak Rp15 miliar. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya