Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Demo di DPRD Sulteng Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Luka-Luka

M Taufan SP Bustan
25/8/2025 20:17
Demo di DPRD Sulteng Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Luka-Luka
(MI/M Taufan SP Bustan)

AKSI demonstrasi mahasiswa di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah di Palu, Senin (25/8), berakhir ricuh. Awalnya massa berunjuk rasa secara damai, namun situasi berubah anarkis ketika sejumlah mahasiswa merusak pagar pengaman gedung DPRD.

Melihat eskalasi itu, aparat kepolisian langsung bertindak tegas dengan menyemprotkan air dari kendaraan taktis water cannon untuk membubarkan massa.

Kapolresta Palu, Kombes Deny Abrahams, menegaskan langkah tersebut diambil demi menjaga ketertiban dan keamanan.

“Kami sudah berulang kali mengimbau agar massa tertib dan tidak merusak fasilitas. Namun karena mereka tetap merusak pagar gedung DPRD, kami terpaksa melakukan pembubaran dengan water cannon. Tindakan ini sesuai prosedur agar tidak menimbulkan korban,” jelasnya.

Ia menegaskan, polisi tetap menghormati kebebasan berpendapat, tetapi aksi harus sesuai aturan hukum.

“Kami mendukung penyampaian aspirasi secara damai. Bahkan sudah kami fasilitasi agar perwakilan mahasiswa bisa berdialog dengan anggota dewan dan Asisten III Pemkot Palu. Namun massa menolak perwakilan dan memaksa seluruh peserta aksi masuk ke gedung DPRD. Itu sudah melanggar hukum, bukan lagi demokrasi,” tegasnya.

Sebelum mengambil tindakan, polisi berulang kali mengimbau massa agar membubarkan diri karena izin aksi hanya berlaku sampai pukul 17.00 WITA. Namun hingga pukul 18.00 WITA, massa tetap bertahan bahkan melawan dengan melempar petasan.

Akhirnya, pada pukul 18.15 WITA, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Dalam kericuhan itu, tiga polisi terluka. Satu personel mengalami sobek di bibir hingga perlu empat jahitan, satu luka di kepala, dan satu lainnya cedera di punggung tangan kanan. 

Seorang mahasiswa juga terluka di bagian belakang kepala akibat lemparan yang diduga dari rekannya sendiri, sementara seorang ibu pengendara motor pingsan karena kaget mendengar suara petasan. 

Seluruh korban sudah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Palu.

Untuk pengamanan aksi, Polresta Palu menurunkan 332 personel, terdiri dari 84 personel Samapta, 112 personel Brimob, dan 8 personel Dokkes. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya