Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Puluhan Ditangkap Saat Bentrok Demo Anti-Korupsi di Serbia Memanas

Thalatie K Yani
15/8/2025 06:57
Puluhan Ditangkap Saat Bentrok Demo Anti-Korupsi di Serbia Memanas
Bentrok antar kelompok pro dan anti-pemerintahan pecah di Serbia. Polisi mengamankan puluhan orang.(AFP)

BENTROKAN antara kelompok pro dan anti-pemerintah kembali pecah di Serbia, Kamis (14/8) malam. Bentrok itu di tengah gelombang demonstrasi anti-korupsi yang berlangsung sejak November lalu.

Protes ini dipicu runtuhnya atap Stasiun Kereta Novi Sad yang menewaskan 16 orang, peristiwa yang memicu kemarahan publik atas dugaan korupsi yang mengakar. Aksi yang awalnya dipimpin mahasiswa dan berlangsung damai kini berubah menjadi bentrokan terbuka.

Kerusuhan terbaru terjadi setelah pada Selasa lalu, di kota Vrbas, pendukung Partai Progresif Serbia (SNS) menyerang massa demonstran. Sejak itu, aksi saling lempar botol, batu, dan kembang api mewarnai sejumlah kota. Polisi melaporkan hampir 50 orang ditangkap pada Rabu, dengan 30 aparat antihuru-hara terluka.

Pada Kamis, massa merusak kantor pusat SNS di Novi Sad dan dua kantor cabang lainnya. Di ibu kota Beograd, demonstran mencoba bergerak menuju kantor SNS, namun dihalau gas air mata oleh polisi. Kementerian Dalam Negeri melaporkan lima polisi terluka dan 14 pengunjuk rasa ditangkap malam itu.

Massa menuntut penyelidikan tragedi Novi Sad serta mendesak Presiden Aleksandar Vucic menggelar pemilu dini. Namun, Vucic menolak, menyebut aksi tersebut sebagai bagian dari “plot asing” untuk menggulingkannya. Ia juga membantah bahwa pendukungnya memulai kekerasan.

PBB melalui pakar HAM menyatakan sejak akhir Juni terjadi “pengetatan penindakan” terhadap aktivis, termasuk kekerasan polisi, intimidasi, dan penangkapan sewenang-wenang. Meski protes telah memaksa perdana menteri mengundurkan diri dan kabinet bubar, Vucic tetap memimpin pemerintahan yang telah ia pimpin selama 13 tahun terakhir. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya