Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pilkada DKI Diprediksi akan Kompetitif

Mohamad Farhan Zhuhri
26/2/2024 18:07
Pilkada DKI Diprediksi akan Kompetitif
Sejumlah stiker yang menampilkan wajah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terpampang di Halte Trans-Jakarta(MI / Usman Iskandar)

POLITISI Golkar Ridwan Kamil dan Partai NasDem Ahmad Sahroni menjadi viral di sosial media beberapa waktu belakangan. Kedua politisi tersebut muncul karena diisukan menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 nanti.

Bukan hanya RK dan Sahroni, nama Ahmad Zaki Iskandar yang satu partai dengan RK juga berencana menjadi orang nomor satu di Jakarta.

Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farhan menilai meskipun baru 3 nama dari dua partai politik yang sudah muncul ke publik, Pilkada 2024 sangat bergantung hasil Pilpres dan Pileg.

Baca juga : Soal Baliho, RK dan Sahroni Kompak 'Menyala Abangku'

"3 besar parpol yang punya kursi teratas paling engga ada PDI, PKS dan Gerindra kemudian disusul Golkar. Empat partai itulah yang kemungkinan menjadi poros utamanya. Saya kira prediksinya tetap ya sekitar 3 pasang calon yang akan bertarung nanti," ujarnya kepada awak media, Senin (26/2).

Tidak hanya itu, Yusak juga mengatakan pertarungan di Pilgub DKI akan kompetitif. Hal itu tergantung siapa saja lawan dari nama-nama bacagub yang sekarang tengah ramai di masyarakat.

"Khusus DKI jakarta ya tergantung nanti lawannya siapa, kalau lawannya dapat yang seimbang katakanlah pak Anies maju lagi ataupun misalnya PDIP mengusung bu Risma, tentu pertarungan akan sangat kompetitif sekali ya," jelasnya.

Baca juga : Angka Partisipasi Pemilu 2019 di DKI Meningkat dari Pilkada 2017

Dirinya juga mengomentari dua kader partai Golkar yang sudah menampakkan diri di publik sebagai bacagub DKI 2024. Ia mengatakan, meskipun popularitas RK lebih besar diatas Zaki, namun Ahmad Zaki yang saat ini menjadi ketua DPD Golkar Jakarta memiliki kendali struktur kepartaian.

"Tapi pada akhirnya partai Golkar saya kira tidak bisa mengabaikan faktor popularitas dan faktor elektabilitas," jelasnya.

"Jadi medan pertempuran elektoralnya lebih ditentukan oleh sejauh mana citra kandidat itu bisa menarik pemilih, bukan mesin struktur partai partai pendukungnya," pungkasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya