Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Konsumen Mengeluhkan Kualitas Beras Premium di Pasaran Banyak Dioplos

Adi Kristiadi
20/2/2024 20:30
Konsumen Mengeluhkan Kualitas Beras Premium di Pasaran Banyak Dioplos
Ilustrasi(MI/Adam Dwi)

KUALITAS beras premium yang dijual di tingkat pedagang di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat banyak dioplos dengan kualitas beras lainnya. Kenaikan harga beras tersebut, masih tetap dijual seharga Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram membuat para pembeli mengeluhkan dengan harga mahal.

Risma, 36, warga Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya mengatakan, harga kebutuhan beras di setiap pedagang masih mahal dan belum ada perubahan dan untuk sekarang ini harganya malah berbeda-beda terjadi di pasar Pancasila dijual Rp16.500, Rp17 dan Rp18 ribu per kg, pasar Cikurubuk Rp16 ribu, Rp17 ribu. Namun, beras yang dijual tidak sesuai dengan kualitas seperti beras medium sebelumnya Rp11.800 per kg.

"Untuk harga beras medium biasanya selalu dijual di pasaran tapi sekarang kualitasnya tak ada malah menjadi beras premium dan harga yang mereka jual semula Rp13 ribu naik Rp 16 ribu menjadi Rp 17 ribu per kg. Akan tetapi, kualitasnya banyak dioplos dengan beras yang lain karena rasanya berbeda," katanya, Selasa (20/2).

Baca juga : Harga Beras belum Terkendali

Ia mengatakan, harga beras di pasaran selama ini memang berbagai macam jenis beras yang dijual tidak ada seharga Rp13 ribu dan Rp15 ribu per kg. Karena, semua beras telah berubah dengan kualitas premium dijual seharga Rp16 ribu, Rp17 ribu hingga Rp18 ribu. Kenaikan tersebut, membuat masyarakat mengeluhkan karena beras murah yang disediakan bulog setiap kios tidak sesuai kualitas.

"Kami sudah pernah memasak beras kemasan 5 kg seharga Rp54.500 tidak kuat lama dalam waktu semalam, karena beras yang dimasak itu selalu timbul air dan bau apek seperti nasi basi. Akan tetapi, masyarakat memang ingin beras kualitas premium bagus tapi murah jika harga murah dan kualitas buruk buat apa?," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah, harga beras memang di pasaran merangkak naik termasuk di berbagai daerah tapi dengan kenaikan itu tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mendistribusikan 1 ton beras dalam program beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) ke Pasar Cikurubuk termasuk ke pasar modern.

Baca juga : Pemerintah bakal Percepat Penyaluran Beras SPHP ke Pasar dan Ritel Modern

"Harga beras di pasaran memang merangkak naik dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Tasikmalaya mendistribusikan beras di 16 kios pedagang pasar Cikurubuk dan pasar modern jumlahnya 1 ton dari Bulog Ciamis. Namun, menyediakan harga beras medium sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kg tapi memang kualitas beras sekarang ini berbeda karena kebutuhan gabah di tingkat petani mahal dan sulit dicari," tandasnya. (AD/Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya