Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KUALITAS beras premium yang dijual di tingkat pedagang di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat banyak dioplos dengan kualitas beras lainnya. Kenaikan harga beras tersebut, masih tetap dijual seharga Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram membuat para pembeli mengeluhkan dengan harga mahal.
Risma, 36, warga Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya mengatakan, harga kebutuhan beras di setiap pedagang masih mahal dan belum ada perubahan dan untuk sekarang ini harganya malah berbeda-beda terjadi di pasar Pancasila dijual Rp16.500, Rp17 dan Rp18 ribu per kg, pasar Cikurubuk Rp16 ribu, Rp17 ribu. Namun, beras yang dijual tidak sesuai dengan kualitas seperti beras medium sebelumnya Rp11.800 per kg.
"Untuk harga beras medium biasanya selalu dijual di pasaran tapi sekarang kualitasnya tak ada malah menjadi beras premium dan harga yang mereka jual semula Rp13 ribu naik Rp 16 ribu menjadi Rp 17 ribu per kg. Akan tetapi, kualitasnya banyak dioplos dengan beras yang lain karena rasanya berbeda," katanya, Selasa (20/2).
Baca juga : Harga Beras belum Terkendali
Ia mengatakan, harga beras di pasaran selama ini memang berbagai macam jenis beras yang dijual tidak ada seharga Rp13 ribu dan Rp15 ribu per kg. Karena, semua beras telah berubah dengan kualitas premium dijual seharga Rp16 ribu, Rp17 ribu hingga Rp18 ribu. Kenaikan tersebut, membuat masyarakat mengeluhkan karena beras murah yang disediakan bulog setiap kios tidak sesuai kualitas.
"Kami sudah pernah memasak beras kemasan 5 kg seharga Rp54.500 tidak kuat lama dalam waktu semalam, karena beras yang dimasak itu selalu timbul air dan bau apek seperti nasi basi. Akan tetapi, masyarakat memang ingin beras kualitas premium bagus tapi murah jika harga murah dan kualitas buruk buat apa?," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah, harga beras memang di pasaran merangkak naik termasuk di berbagai daerah tapi dengan kenaikan itu tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mendistribusikan 1 ton beras dalam program beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) ke Pasar Cikurubuk termasuk ke pasar modern.
Baca juga : Pemerintah bakal Percepat Penyaluran Beras SPHP ke Pasar dan Ritel Modern
"Harga beras di pasaran memang merangkak naik dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Tasikmalaya mendistribusikan beras di 16 kios pedagang pasar Cikurubuk dan pasar modern jumlahnya 1 ton dari Bulog Ciamis. Namun, menyediakan harga beras medium sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kg tapi memang kualitas beras sekarang ini berbeda karena kebutuhan gabah di tingkat petani mahal dan sulit dicari," tandasnya. (AD/Z-7)
TIM SAR gabungan resmi tutup proses pencarian terhadap 2 petani tertimbun longsor di kebun Ciniwung, Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Ribuan warga dan santri semarak sambut perayaan tahun baru Islam 1447 Hijriah pada tahun 2025 mereka melakukan jalan kaki dan sebelumnya semua dipersiapkan dari mulai bambu,
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan mengajak masyarakat untuk memaknai tahun baru Islam sebagai momentum hijrah menuju kehidupan yang lebih baik.
SEBANYAK 39.157 warga penerima KIS dan PBI-JK Kemensos di Kota Tasikmalaya, yang mendadak dinonaktifkan kepesertaannya akan tetap mendapat pelayanan kesehatan.
PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian menyatakan bahwa perlunya tindak tegas dari pemerintah terhadap pelaku beras oplosan yang merugikan konsumen.
APPSI mendukung mentan membongkar mafia beras, pedagang pasar menjadi korban dari peredaran beras oplosan yang tidak hanya merugikan masyarakat.
KAPOLDA Banten Irjen Pol. Rudy Heriyanto berjanji akan tuntaskan pengusutan kasus beras oplosan milik Bulog yang dijual ke masyarakat dengan harga tinggi.
DIREKTUR Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng mengkritik pembentukan badan usaha milik desa (BUMDes). Robert mendesak keberadaan BUMDes ditinjau ulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved