Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Sinyal Bergabungnya Kekuatan

Indriyani Astuti
19/2/2024 17:41
Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Sinyal Bergabungnya Kekuatan
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan orasi politik(MI / Ramdani)

DOSEN Ilmu Politik Universitas AL-Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengatakan pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengindikasikan adanya ajakan agar NasDem bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Presiden Jokowi, ujarnya, juga menyatakan akan menjadi jembatan antara Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran dengan partai-partai politik di luar koalisi.

“Prabowo sudah mengatakan dalam pidato kemenangannya di Senayan bahwa akan merangkul semua kekuatan politik, termasuk di kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Nomor Urut 1 yang koalisinya terdiri dari NasDem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),” ujar Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (19/2).

Menurutnya pertemuan itu merupakan silaturahmi sekaligus rekonsiliasi. Ujang juga mengatakan bergabung atau tidaknya NasDem dalam pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan keputusan politik yang sudah diperhitungkan dengan baik oleh Surya Paloh dan NasDem.

Baca juga : Diundang Presiden, Surya Paloh dan Jokowi Makan Malam Bersama di Istana

“Dampaknya terhadap NasDem jika masuk di kabinet adalah pilihan politik. Setiap pilihan punya konsekuensi, ada plus dan minusnya. Biasanya dalam politik, dampaknya masyarakat kecewa kenapa tidak beroposisi tetapi bagi NasDem berada di pemerintahan mungkin menguntungkan karena bisa membesarkan partai, bisa punya tenaga, akses kekuasaan dan berbuat untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara dengan jabatannya,” paparnya.

Dengan bergabung dalam pemerintahan menurutnya NasDem secara eksistensi kepartaian akan dapat berbuat banyak berbuat untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Tetapi seandainya tidak bergabung dalam pemerintahan menjadi oposisi sama mulianya dengan di pemerintahan,” tukas Ujang.

Baca juga : Dipanggil Presiden, Surya Paloh Temui Jokowi Sore Ini

Pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/2) sore. Surya disebut berada di istana sekitar satu jam. NasDem saat ini berada di luar Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran. NasDem bersama PKS dan PKB masuk dalam koalisi yang mengusung pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik