Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sivitas STFT Jakarta Serukan Pemilu 2024 Beretika dan Berintegritas

Indiryani Astuti
04/2/2024 18:02
Sivitas STFT Jakarta Serukan Pemilu 2024 Beretika dan Berintegritas
STFT Jakarta serukan Pemilu beretika dan berintegritas(MI/Indriyani Astuti)

SERUAN moral terhadap Presiden Joko Widodo dari kalangan perguruan tinggi terus bergulir. Sivitas Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta menyerukan agar pemilihan umum (pemilu) 2024 beretika dan berintegritas. 

Seruan itu merespons beberapa tindakan yang dianggap melawan hati nurani dan tidak sesuai dengan semangat UUD 1945 seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai cacat etik, penyaluran bantuan sosial (bansos) yang disebut sebagai bantuan presiden, hingga dugaan pengerahan aparatur negara untuk memenangkan pasangan calon tertentu.

"Atas krisis etika dan integritas kepemimpinan tersebut, kami ingin menyatakan suara hati nurani kami," kata Guru Besar Theologi STFT Jakarta Ketua Pendeta Binsar Jonathan Pakpahan, Minggu (4/2).

Baca juga : Rencana Penambahan Bansos Dinilai Tidak Tepat

Ada empat poin yang disampaikan. Pertama, meminta Presiden Joko Widodo dan jajarannya untuk menjamin pemilu yang jujur dan adil (imparsial), tidak memihak (netral), menegakkan hukum sepenuhnya, menjunjung etika dan integritas serta tidak memanfaatkan lembaga kepresidenan untuk mendukung paslon tertentu dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.

Kedua, meminta penghentian penggunaan sumber daya negara untuk kepentingan pencalonan di Pemilu, termasuk politisasi bantuan sosial yang pada dasarnya diambil dari rakyat untuk membantu rakyat yang paling membutuhkan.

Ketiga, mengingatkan semua penyelenggara negara untuk tidak berpihak kepada paslon mana pun selain kepada bangsa dan negara. Pemilu 2024 perlu menjaga keluhuran bangsa dan negara yang beradab, serta mendapat legitimasi dari rakyat.

Baca juga : Istana: Bagi-bagi Bansos tidak Ada Kaitannya dengan Pemilu

"Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, Anda juga bertanggung jawab kepada Tuhan," ucapnya.

Keempat mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan dan menjadi saksi untuk memastikan pemilihan umum yang langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta mendorong untuk memilih calon dan/atau partai yang cakap, cinta akan Tuhan, dapat dipercaya, dan benci kepada suap; yang menjunjung tinggi kebenaran, etika, integritas, dan berpihak kepada rakyat kecil.

Ia mengatakan, pemilu 2024 akan digelar Rabu, 14 Februari 2024, bertepatan dengan hari pertama masa Prapaskah dalam tradisi Kekristenan, yang dikenal sebagai Rabu Abu. 

Baca juga : Pemilu Jadi Sarana Menghentikan Demokrasi tidak Benar dan Politik Dinasti

Abu yang diusapkan di dahi, terang Binsar, mengingatkan manusia akan kefanaan hidup karena dia berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu, memanggil semua untuk bertobat dan kembali kepada kebenaran yang diajarkan-Nya.

"Seruan ini juga adalah panggilan pertobatan untuk kembali ke jalan kebenaran, menuju bangsa yang bermartabat," tukasnya. (Z-5)

Baca juga : MK Izinkan Lingkungan Pendidikan untuk Kampanye Politik. Ini Jawab Kemendibud



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya