Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Timnas Amin : Bawaslu Masih Reaktif Sikapi Pelanggaran Pemilu

Sri Utami
01/2/2024 20:05
Timnas Amin : Bawaslu Masih Reaktif Sikapi Pelanggaran Pemilu
Kantor Bawaslu(MI/Adam Dwi)

TIM Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) menyebut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masih reaktif dalam menyikapi berbagai pelanggaran pemilu yang terjadi. Padahal sikap proaktif dan tegas menjadi ujung tombak penegakan keadilan dalam mewujudkan pemilu yang jujur.

"Bawaslu sampai hari ini kami lihat masih terkesan reaktif daripada pro aktif. Penindakan atau penyelidikan baru akan dilakukan berdasarkan pelaporan masuk. Sehingga sifatnya kasuistik," ujar jubir Timnas Amin Billy David Nerotumilena.

Situasi itu praktis menjadi ironi di tengah dugaan pelanggaran yang semakin beragam bentuknya dan pihak yang terlibat juga beragam jenisnya serta masif.

Baca juga : TIndak Netralitas Presiden, Bawaslu Diminta tak Pasrah pada Lemahnya Regulasi

"Ini yang menjadi ironi. Semua pelanggaran itu dilakukan secara terang benderang padahal," imbuhnya, Kamis (1/2).

Persoalan netralitas Presiden Joko Widodo dan jajaran kabinetnya pun sudah menimbulkan keresahan publik. Sejak pernyataan presiden muncul pekan lalu, pengerahan influencer ataupun politisasi bantuan sosial, bahkan beberapa menteri aktif juga terlibat. Hal ini menunjukan sebuah kemunduran demokrasi yang dipertontonkan di publik.

"Dari rangkaian peristiwa tadi, dalam minggu ini kita dengar tidak hanya koalisi masyarakat sipil yang bersikap, namun akademisi sudah mulai tampil menyatakan sikap. Tentu patut diduga akan banyak juga elemen masyarakat yang akan berani menyuarakan keresahan publik ini," ungkapnya.

Baca juga : Bawaslu Dinilai Keteteran

Sebelumnya Bawaslu mengaku kesulitan untuk menelusuri beberapa dugaan kecurangan termasuk dugaan soal netralitas Jokowi selama tahapan Pemilu 2024. Peraturan perundang-undangan yang tersedia saat ini dinilai masih menyimpan celah bagi seorang presiden dalam menunjukkan keberpihakan. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya