Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengemukakan adanya jaringan curanmor oleh prajurit TNI merupakan implikasi dari "praktik lazim komersialisasi aset militer" tanpa pengawasan yang jelas.
Khairul menuturkan ada dua motif yang mungkin melatari komersialisasi aset. Pertama, untuk mencari tambahan pendapatan demi keuntungan pribadi. Yang kedua, demi penggalangan dana untuk kegiatan di lingkup satuan yang tidak terakomodasi oleh anggaran negara.
Apa pun motifnya, Khairul menegaskan aksi prajurit TNI patut diduga terjadi "secara sistematis".
Baca juga: Perkuat Sinergitas TNI dan Polri agar Curanmor di Jawa Timur tidak Terulang
"Pastinya sulit dibayangkan ini terjadi tanpa izin pimpinan. Jadi perlu dibuktikan apakah pengelola aset ini sejak awal mengetahui yang di gudang itu barang hasil kejahatan atau tidak," ungkap Khairul kepada Media Indonesia, Rabu (10/1).
Khairul menerangkan saat ini TNI harus mengaudit dan memeriksa fasilitas-fasilitas militer lainnya supaya tidak menjadi tempat penyimpanan barang-barang hasil kejahatan.
Baca juga: Gudang Pusziad Jatim Jadi Tempat Penampungan Kendaraan Curanmor, TNI Akui Kecolongan
Khaerul menjelaskan komersialisasi aset diduga jadi praktek lazim di berbagai kesatuan TNI maupun Polri. Kapal, truk bahkan bus yang biasa digunakan untuk angkutan antar jemput personel, kata Khairul, konon kerap dipakai untuk cari tambahan pendapatan.
“Bukan cuma kendaraan. Tenda pasukan dan alat berat kabarnya juga disewakan untuk kegiatan komersil. Bahkan lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan TNI tak jarang pula melaksanakan pendidikan titipan,” paparnya.
“Tentu saja, tak ada kegiatan tanpa sepengetahuan, ijin dan arahan dari pimpinan. Sayangnya dalam isu komersialisasi aset ini para petinggi TNI pasti kompak membantah,” tuturnya.
Khairul menuturkan praktek-praktek komersialisasi aset di lingkungan TNI tidaklah semata-mata didasari motif mencari keuntungan pribadi.
Dari informasi yang didapatkan Khairul, mereka kurang lebih soal menggalang dana agar kegiatan tetap dapat berjalan sesuai rencana meski tak ada dukungan anggaran sebagaimana yang diharapkan.
“Jadi, penggalangan dana yang kemudian lazim disebut sebagai dana taktis, dana komando atau dana atensi ini sebenarnya salah satu dampak dari tidak memadainya sistem keuangan negara dalam menjangkau kebutuhan anggaran militer,” tandasnya. (Ykb/Z-7)
Jajaran TNI AD menggunakan kendaraan listrik Maung MV3 EV yang diberi nama "Pandu". Kendaraan taktis ini baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence
KOMNAS HAM mengapresiasi pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang akan menindak lanjuti temuan dan rekomendasi amunisi afkir.
Rekomendasi Komnas HAM kepada TNI untuk menutup permanen lokasi pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Garut menjadi langkah penting untuk memastikan kondisi keamanan masyarakat
Komnas HAM mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting menyusul peristiwa ledakan amunisi TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat
Wahyu memastikan institusinya terbuka akan kritik dan saran dari segala pihak. Pihaknya juga menghargai segala temuan fakta di lokasi ledakan yang diungkap Komnas HAM.
Setelah seluruh proses administrasi sudah dijalankan, kata Kristomei, barulah Djaka diberhentikan secara hormat per tanggal 14 Mei 2025 lalu.
SEORANG residivis kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial YS, 32, terpaksa harus ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap tim Polresta Palu.
SATUAN Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Klaten, Jawa Tengah, menangkap tersangka pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) milik dua perempuan yang dikencani di hotel.
Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat yang mengaku resah setelah kehilangan dua unit sepeda motor
DUA maling motor bersenjata api beraksi di permukiman warga di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Maling tersebut sempat melepaskan tembakan hingga melukai salah satu warga.
Motif pencurian motor dinas polisi itu adalah dendam karena pelaku mengaku kesal sebab beberapa temannya ditangkap petugas Satreskrim Polres Serang dan sedang menjalani hukuman.
Pelaku menjual barang hasil curian ke seorang penadah berinisial ON.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved