Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengemukakan adanya jaringan curanmor oleh prajurit TNI merupakan implikasi dari "praktik lazim komersialisasi aset militer" tanpa pengawasan yang jelas.
Khairul menuturkan ada dua motif yang mungkin melatari komersialisasi aset. Pertama, untuk mencari tambahan pendapatan demi keuntungan pribadi. Yang kedua, demi penggalangan dana untuk kegiatan di lingkup satuan yang tidak terakomodasi oleh anggaran negara.
Apa pun motifnya, Khairul menegaskan aksi prajurit TNI patut diduga terjadi "secara sistematis".
Baca juga: Perkuat Sinergitas TNI dan Polri agar Curanmor di Jawa Timur tidak Terulang
"Pastinya sulit dibayangkan ini terjadi tanpa izin pimpinan. Jadi perlu dibuktikan apakah pengelola aset ini sejak awal mengetahui yang di gudang itu barang hasil kejahatan atau tidak," ungkap Khairul kepada Media Indonesia, Rabu (10/1).
Khairul menerangkan saat ini TNI harus mengaudit dan memeriksa fasilitas-fasilitas militer lainnya supaya tidak menjadi tempat penyimpanan barang-barang hasil kejahatan.
Baca juga: Gudang Pusziad Jatim Jadi Tempat Penampungan Kendaraan Curanmor, TNI Akui Kecolongan
Khaerul menjelaskan komersialisasi aset diduga jadi praktek lazim di berbagai kesatuan TNI maupun Polri. Kapal, truk bahkan bus yang biasa digunakan untuk angkutan antar jemput personel, kata Khairul, konon kerap dipakai untuk cari tambahan pendapatan.
“Bukan cuma kendaraan. Tenda pasukan dan alat berat kabarnya juga disewakan untuk kegiatan komersil. Bahkan lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan TNI tak jarang pula melaksanakan pendidikan titipan,” paparnya.
“Tentu saja, tak ada kegiatan tanpa sepengetahuan, ijin dan arahan dari pimpinan. Sayangnya dalam isu komersialisasi aset ini para petinggi TNI pasti kompak membantah,” tuturnya.
Khairul menuturkan praktek-praktek komersialisasi aset di lingkungan TNI tidaklah semata-mata didasari motif mencari keuntungan pribadi.
Dari informasi yang didapatkan Khairul, mereka kurang lebih soal menggalang dana agar kegiatan tetap dapat berjalan sesuai rencana meski tak ada dukungan anggaran sebagaimana yang diharapkan.
“Jadi, penggalangan dana yang kemudian lazim disebut sebagai dana taktis, dana komando atau dana atensi ini sebenarnya salah satu dampak dari tidak memadainya sistem keuangan negara dalam menjangkau kebutuhan anggaran militer,” tandasnya. (Ykb/Z-7)
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Ajukan Kredit BRIguna untuk Personel TNI AD dengan syarat mudah, suku bunga kompetitif, dan tenor fleksibel. Temukan cara cepat dan praktis untuk mendapatkan pinjaman tanpa agunan.
Menteri Nusron Wahid menyatakan akan menindaklanjuti persoalan status tanah Blang Padang di Banda Aceh yang saat ini dipasang plang 'Hak Pakai TNI AD'.
Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyerahkan bantuan rumah nondinas dan santunan pendidikan kepada para warakawuri serta prajurit yang mengalami cacat akibat penugasan operasi.
Jajaran TNI AD menggunakan kendaraan listrik Maung MV3 EV yang diberi nama "Pandu". Kendaraan taktis ini baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara Indo Defence
KOMNAS HAM mengapresiasi pernyataan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang akan menindak lanjuti temuan dan rekomendasi amunisi afkir.
Dalam kasus pencurian roda dua, kedua pelaku tertangkap bersama barang bukti dua unit sepeda motor, kunci leter T, hingga senjata tajam jenis badik.
POLDA Metro Jaya mengungkap 1.449 kasus kejahatan jalanan sepanjang April hingga Juni 2025. Dari ribuan kasus tersebut terdapat tiga kasus yang menonjol.
Tim Reskrim melakukan pengejaran dan menemukan jejak pelaku di Cianjur, Jawa Barat.
Kasus curanmor yang ditangani Polres Tanggamus pada Mei 2025, secara tidak terbuka membuka tabir jaringan besar industri rumahan senpi rakitan dan jual beli amunisi ilegal.
Kepolisian masih mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku lain.
SEORANG residivis kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial YS, 32, terpaksa harus ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap tim Polresta Palu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved