Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) menunda rencana pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Penundaan tersebut lantaran adanya keterbatasan fiskal.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai penundaan tersebut merupakan salah satu strategi kubu Prabowo Subianto untuk menghadapi debat capres ketiga pada Minggu (7/1). Pasalnya debat kali ini mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik yang berkaitan langsung dengan kebijakan Kemhan.
"Langkah ini adalah strategi penyelamatan 02 jelang debat besok. Karena kubu kosong 03 dan 01 bisa menggunakan kebijakan ini sebagai amunisi yang efektif untuk menembus jantung kredibilitas kebijakan pertahanan nasional, di mana Kemhan saat ini dipimpin oleh kubu 02," ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (4/1).
Baca juga : Mahfud: Data Alutsista Bukan Rahasia Negara
Rencana pembelian jet tempur tersebut memang mengundang pro dan kontra. Pasalnya dalam keterbatasan fiskal, pemerintah ingin mengadakan alutsista dari utang. Tentu saja, hal itu akan menjadi sasaran empuk kubu 01 dan 03 dalam menyerang kubu 03.
Pengamat politik lainnya, Hendri Satrio justru mempertanyakan ide awal pengadaan alutsista tersebut. Meskipun pemerintah telah memutuskan menunda, wacana pembelian jet tempur Mirage patut dipertanyakan dalam debat nanti.
"Justru pertanyaan besarnya adalah kenapa kemudian ada usulan untuk membeli jet Mirage itu. Itu dari Kemhan kan kalo gak salah. Itu pertanyaan besarnya bagaimana ide awalnya," ucapnya.
Hendri menilai bahwa pembatalan pengadaan jet tempur lantaran adanya ketakutan dari pihak 02 menghadapi debat sangatlah mungkin. Masyarakat bisa menilainya, dan kubu 02 dalam hal ini Menhan Prabowo perlu menjelaskan keputusan itu.
"Mungkin seharusnya ini dibuka aja seluas-luasnya kenapa? Terutama dari alasannya kenapa sampai ada ide membeli jet tempur Mirage itu," kata dia. (Van/Z-7)
Hingga April 2025, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun atau 33,1% dari target, tumbuh 4,4% (yoy), utamanya didorong oleh lonjakan penerimaan bea keluar.
Jose juga menyoroti pentingnya peran UMKM dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional. Ia menilai bahwa dalam setiap krisis, UMKM selalu menjadi penyelamat ekonomi.
(APBN) hanya mampu memenuhi sekitar 12,3% dari total kebutuhan pendanaan aksi iklim yang diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun hingga 2030.
PEMERINTAH dipandang perlu untuk segera memperbaiki kebijakan fiskal dan kebijakan lainnya yang dinilai mengkhawatirkan oleh pelaku pasar dan investor.
MANAJER Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Badiul Hadi menilai ada anomali dalam pengelolaan fiskal Indonesia.
Pengamat perbankan Arianto Muditomo memperkirakan utang luar negeri (ULN) pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto akan terus melonjak.
Zulhas mengatakan inisiatif ini selaras dengan program 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025.
KETUA Umum Partai Berkarya, Mochammad Ridwan Andreas menyatakan dukungan penuh pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Saat ini Otorita IKN sedang bekerja keras menyelesaikan target pembangunan yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Puan Maharani merespons pernyataan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait PDIP dan Gerindra yang memiliki hubungan seperti kakak beradik.
Presiden Prabowo meluncurkan 80 ribu Kopdes Merah Putih di Klaten, wujud gotong royong desa untuk pemerataan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut hubungan antara Gerindra dan PDIP seperti kakak dan adik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved