Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kapasitas Gibran Dipertanyakan akibat Sering Absen di Acara Adu Gagasan

Budi Ernanto
30/11/2023 18:08
Kapasitas Gibran Dipertanyakan akibat Sering Absen di Acara Adu Gagasan
Gibran Rakabuming Raka.(AFP/BAY ISMOYO)

GIBRAN Rakabuming Raka kerap diberitakan tidak hadir di berbagai forum adu gagasan yang diadakan sejumlah lembaga pendidikan dan riset.

Menurut analis politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Agus Riewanto calon wakil presiden nomor urut 2 itu sepertinya belum punya banyak pengalaman untuk tampil mempresentasikan ide.

"Dilihat dari kemampuan debat, memang dia (Gibran) tidak memiliki cukup banyak pengalaman. Tampaknya dia punya keterbatasan tentang itu sehingga dikhawatirkan oleh tim suksesnya kalau dia muncul ke permukaan dan menyampaikan sesuatu yang berisiko menurunkan kredibilitas," kata Agus, Rabu (29/11).

Dari 17 forum dialog dan adu gagasan, Gibran dan calon presiden Prabowo Subianto tercatat absen hingga 10 kali. Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin sama-sama hanya absen sekali. Di beberapa forum, Prabowo juga kerap tampil sendiri.  

Terbaru, Prabowo hadir tanpa Gibran dalam dialog publik bertajuk "Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jawa Timur, Jumat (24/11).

Absennya Gibran dalam dialog publik di UMS, menurut Agus, merupakan indikasi bahwa Wali Kota Solo itu tidak siap dikuliti sebagai calon wakil presiden. Ia melihat Gibran belum punya pengetahuan mumpuni untuk memahami isu-isu kenegaraan yang jauh lebih rumit ketimbang persoalan-persoalan perkotaan. 

Baca juga:

Blusukan ke Glodok, Gus Imin Beli Permen Susu Hingga Makan Soto

Cianjur Deklarasikan Kami Gibran

"Interaksi dia terhadap masalah-masalah nasional dan kemudian solusi yang mau mereka berikan dan ide-ide yang mau dia sampaikan itu memang sangat terbatas. Keterbatasan itu coba dihindari supaya tidak ketahuan dan tidak terlihat di publik. Kalau dia muncul dengan kelemahan- kelemahan, itu akan menurunkan reputasi dia sebagai pemimpin," ucap Agus. 

Ke depan, Agus menduga Gibran bakal lebih banyak absen dalam debat-debat publik atau adu gagasan terkait pilpres. Apalagi, Gibran harus berhadapan dengan cawapres Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. Di antara ketiga cawapres, Gibran paling minim pengalaman di birokrasi pemerintahan. 

"Salah satu yang membuat ketakutan dia adalah karena keterbatasan pengalaman dan gagasan termasuk juga keterbatasan dalam mengartikulasikannya," kata Agus. 

"Ketika dia tiba-tiba dia ke pentas nasional dengan kapasitas yang belum berpengalaman, itu bakal mengganggu elektabilitas. Sebetulnya Wali Kota Solo itu bukan Gibran. Dia hanya simbol, tapi yang kerja adalah pemerintah pusat. Banyak proyek-proyek pemerintah pusat di Solo untuk menaikan Gibran supaya terlihat pemimpin yang responsif," kata Agus.

Prabowo, kata Agus, juga setali tiga uang. Dalam sejumlah debat publik, Agus menilai mantan Danjen Kopassus itu lebih sering menampilkan gimik politik ketimbang gagasan-gagasan konkret membangun negara. 

"Mirip sekali dengan pemenangan Bong-bong Marcos di Filipina itu yang dilakukan untuk menarik pemilih pemula. Politik riang gembira itu lebih ditonjolkan agar tidak fokus pada gagasan dan visi-misi," kata Agus. (RO/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya