Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Uni Eropa Memutarbalikan Fakta, Hamas: Memalukan dan Berbahaya

Andhika Prasetyo
14/11/2023 07:27
Uni Eropa Memutarbalikan Fakta, Hamas: Memalukan dan Berbahaya
Kondisi setelah Israel melakukan serangan ke RS Al-Shifa di Gaza.(AFP)

Hamas mengecam tuduhan yang dilontarkan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, yang menyebut kelompok pejuang Palestina itu menggunakan rumah sakit dan warga sipil sebagai tameng.

"Tuduhan Borrell adalah pemutarbalikan fakta dan kedok Eropa agar penjajah (Israel) melakukan lebih banyak kejahatan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya," ujar Hamas dalam sebuah pernyataan, Senin (13/11).

Mereka menyebut tuduhan Borrell sangat memalukan dan tidak manusiawi. Hamas memandang Uni Eropa tidak memiliki akal sehat karena mengabaikan semua fakta yang ada di lapangan.

Baca juga: Palestina Tolak Seruan Israel Bangun Kamp Pengungsian di Gaza Selatan

"Pernyataan berbahaya ini mengabaikan semua foto, kesaksian, fakta, dan laporan internasional yang mengonfirmasi bahwa tentara Israel telah membunuh lebih dari 11.000 korban, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak," kata Hamas.

Sebelumnya, Pada Minggu (12/11), Borrell mengutuk penggunaan rumah sakit dan warga sipil sebagai  tameng manusia oleh Hamas.

Baca juga: Tiongkok Dukung Resolusi KTT Luar Biasa OKI yang Mengecam Israel

"Warga sipil harus diizinkan meninggalkan zona pertempuran. Permusuhan sangat berdampak pada rumah sakit dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar terhadap warga sipil," tulis Borrell di platform sosial X.

Komentar Borrell muncul setelah Israel menuduh Hamas mendirikan pusat komando militer di bawah Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza.

Meskipun mengutuk Hamas, Borrell tetap menyatakan keprihatinan atas situasi mengerikan di rumah-rumah sakit yang dihancurkan Israel. EU kemudian menyerukan beberapa kali jeda kemanusiaan untuk merespons memburuknya situasi di Gaza.

"Tujuannya adalah jeda segera dan koridor kemanusiaan baru harus dibangun untuk menghadapi situasi mengerikan yang dihadapi masyarakat di Gaza. Kami meminta Israel untuk menunjukkan pengendalian diri maksimal demi menyelamatkan nyawa warga sipil," kata Borrell. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya