Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Internal PDIP Dinilai sudah Terbelah Menjadi Kelompok Penjaga Jokowi dan Frontal

Fachri Audhia Hafiez
29/10/2023 20:40
Internal PDIP Dinilai sudah Terbelah Menjadi Kelompok Penjaga Jokowi dan Frontal
Pasangan bacapres-bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka(MI/Usman Iskandar)

INTERNAL PDI Perjuangan (PDIP) dinilai sudah terbelah menjadi dua kelompok yakni penjaga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan frontal. Hal ini terkait dengan langkah politik anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.

"Isu ini tidak solid di PDIP, utamanya kelompok elite terkesan masih menjaga wibawa Jokowi, Puan (Maharani) misalnya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 29 Oktober 2023.

Dedi mengatakan kelompok yang masih menjaga Jokowi, seperti Puan, menyadari jika cara menekan semacam itu bisa membuat Kepala Negara kian populis. Terlebih Jokowi andal lakukan citra politik sebagai korban.

Baca juga: Hasto: Kami Beri Privilege pada Presiden Jokowi, namun Kami Ditinggalkan

"Itulah sebab PDIP bahkan tidak memecat Jokowi, karena tahu Jokowi pintar memutarbalikkan fakta," ujar Dedi.

Kemudian, kelompok yang frontal mereka yang mulai menyebarkan narasi konfrontasi. Semisal, politikus Adian Napitupulu dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

Baca juga: Hubungan Jokowi dan Megawati semakin Renggang, PDIP Sebut tidak akan Pecat Gibran

"Sementara kelompok yang frontal adalah aktivis semacam Adian, karena Adian tentu lebih menyukai hal-hal konfrontatif," ucap Dedi.
Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, internal PDIP menyebut dalam kondisi bersitegang. Ada pihak yang tidak suka dengan keberadaan Jokowi dan sebaliknya.

"Makanya, elite yang satu beda pendapat sama yang lain. Kami melihat tanda-tandanya," ujar Faldo saat dikonfirmasi, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Faldo menyebut isu permintaan jabatan tiga periode merupakan salah satu bentuk serangan dari pihak yang kontra dengan Jokowi. Ia menilai isu tersebut sudah basi tak relevan untuk diungkit kembali.

"Menurut saya, cerita tolak permintaan tiga periode bisa dikarang-karang," ucap dia. (MGN/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya