Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Putusan MK Seharusnya Lebih Etis

Sri Utami
17/10/2023 20:07
Putusan MK Seharusnya Lebih Etis
Ketua MK Anwar Usman saat membacakan putusan(AFP/YASUYOSHI CHIBA )

PENAMBAHAN norma dalam batasan usia capres dan cawapres yang menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) seharusnya dilakukan lebih etis melalui jalur konstitusional, yaitu pembahasan di DPR berupa revisi UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Pernyataan ini disampaikan pakar politik UMY Ridho Al-Hamdi, Selasa (17/10).

"Itu juga bisa dilakukan setelah 2024 agar tidak terjadi kegaduhan yang berakibat pada buruknya kualitas pelaksanaan Pemilu Serentak 2024," ujarnya.

Menurutnya Gibran yang digadang menjadi cawapres merupakan skenario yang sudah didesain secara jelas. Posisi Ketua MK yang dipegang oleh keluarganya Anwar Usman semakin melanggengkan tujuan itu.

Baca juga: PKPU Harus Tegaskan Capres-Cawapres Belum Berusia 40 Tahun Hanya dari Gubernur

"Projo di mana Jokowi sebagai pembina juga merapat ke Prabowo. Ini semua tentu sudah by designed. Tidak ada yang kebetulan dalam politik," cetusnya.

Di sisi lain dengan dinamika yang ada soliditas PDIP diuji, apakah basis suara di Jawa Tengah tetap untuk Ganjar atau malah membelot ke Prabowo jika berpasangan dengan Gibran. Puzzle ini menjadi tanda bahwa Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang Megawati dan PDIP.

Baca juga: Yusril Menilai Putusan MK Soal Syarat Capres Cawapres Problematik

"Sekarang, putusan MK sudah diketok final and binding (final dan mengingat). Tidak bisa dirubah lagi. Gibran punya peluang. Namun, Jokowi masih bisa melarang sang putra sulung untuk maju sebagai cawapres agar mewariskan citra baik keluarga dan bukan bagian dari pengamal dinasti politik. Ini juga dilakukan untuk memulihkan nama baik MK agar tidak diberi stempel sebagai Mahkamah Keluarga yang kini tengah menjadi buah bibir di masyarakat"

Sementara itu Kekuatan Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar (AMIN) tidak bisa diremehkan karena ini adalah gabungan kekuatan santri yang menjadi simbol persatuan kaum muslim yang masih menjadi mayoritas.

"Putusan MK ini bukan akhir dari segalanya. Ini hanya bagian babak yang berserak dari episode drama politik (drapol) dengan banyak sutradara dan penulis skenario yang berbeda satu dengan yang lainnya," tukasnya. (Sru/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya