Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Wasekjen Demokrat Ungkap Alasan Yenny Wahid tidak Pantas Dampingi Anies

Sri Utami
10/8/2023 16:29
Wasekjen Demokrat Ungkap Alasan Yenny Wahid tidak Pantas Dampingi Anies
Joko Widodo dan Yenny Wahid.(Antara/Puspa Perwitasari.)

WASEKJEN Partai Demokrat Jansen Sitindaon menilai hadirnya Yenny Wahid untuk mendampingi capres KPP Anies Baswedan tidak tepat. Alasannya, Yenny merupakan bagian dari status quo pemerintahan sekarang.

"Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi wapres di Koalisi Perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," ujarnya saat dihubungi, Kamis (10/8/2023).

Koalisi Perubahan untuk Persatuan sejak awal membulatkan tekad bersama menciptakan perubahan. Dengan hadirnya Yenny sebagai cawapres akan bertentangan dengan semangat dan tujuan perubahan.

Baca juga: MA Pupuskan Langkah Hukum Moeldoko Ambil Alih Demokrat

"Banyak hal yang ingin kami ubah. Idealnya cawapres perubahan memang yang selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu, agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan branding-nya di rakyat yang ingin perubahan yang semakin hari semakin besar dan luas dukungannya."

Pendukung Anies, sambungnya, bisa jadi akan bingung jika koalisi mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan. Jansen pun tegas menentang jika pihak lain yang merupakan bagian dari pemerintah ingin menjadi cawapres Anies Baswedan.

Baca juga: Demokrat Apresiasi Kedekatan Anies Baswedan-Yenny Wahid 

"Saya pribadi akan menentang anda, minimal di rapat-rapat di partai saya Demokrat yang pemegang 9,3% dalam Koalisi Perubahan. Soal apakah pendapat saya itu akan menang atau kalah, tidak terlalu penting buat saya. Penting saya akan bersuara menentang dan menolak anda yang tidak merepresentasikan perubahan tetapi ingin jadi cawapres di koalisi ini."

Pada akhirnya, ungkapnya, biarkan pihak yang mendukung pemerintah sekarang mendukung dan lanjutkan. Sedangkan KPP tetap mengusung perubahan.

"Jadi ini sebenarnya untuk kebaikan bersama. Biarlah teman-teman yang selama berada dan ikut di rezim ini mendukung lanjutkan, kami yang di luar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yang menentukan di pemilu siapa yang menang dan mendapat dukungan terbanyak," tukasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya