Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sebutan Gibran 'Anak Ingusan' Dinilai Bentuk Friksi PDIP dan Jokowi

Dero Iqbal Mahendra
30/6/2023 20:48
Sebutan Gibran 'Anak Ingusan' Dinilai Bentuk Friksi PDIP dan Jokowi
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka(MI/Widjajadi )

DIREKTUR Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menguraikan dua alasan mengapa politisi senior PDIP Panda Nababan menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai ‘anak ingusan’.

Dedi menjelaskan kemungkinan pertama Panda Nababan memberikan kritik tersebut, berkaitan dengan persoalan antara PDIP dengan keluarga Presiden Jokowi. Pasalnya, keluarga Presiden Jokowi sering kali tidak sejalan dengan sikap politik PDIP.

“Statement Panda Nababan bisa mengacu pada dua persoalan, pertama adanya persoalan antara PDIP dengan keluarga Jokowi, karena Jokowi dan keluarga sering kali tidak sejalan dengan sikap politik PDIP,” kata Dedi, dalam keterangannya, Jumat (30/6).

Baca juga: Sindiran Anak Ingusan ke Gibran Dinilai Tendensius dan Meremehkan

Hal itu tercermin dari dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan Gibran kepada kandidat calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo yang tidak sepenuh hati dan lebih mengarah kepada Prabowo Subianto.

“Misalnya soal dukungan pada kandidat capres, Gibran dan Jokowi terkesan setengah hati berada di barisan Ganjar, justru lebih mengarah ke Prabowo,” terang Dedi.

Baca juga: Sebut Gibran Anak Ingusan, Panda Nababan Dinilai Minim Literasi

Alasan kedua, pernyataan Panda Nababan itu merujuk pada usia biologis dan ideologis Gibran yang dianggap tidak memiliki jalan karier politik yang matang. Karier Gibran di dunia politik nasional disebut tak terlepas dari faktor orang tuanya.

“Kedua, statement itu ditunjukkan untuk menilai Gibran baik dari sisi usia biologis maupun ideologis, Gibran dianggap tidak memiliki jalan karier politik yang matang karena ia mendapat tempat karena faktor orang tuanya,” ucap Dedi.

Dedi menilai, pernyataan yang dikeluarkan oleh Panda Nababan merupakan bentuk kegusaran, karena putra pertama Presiden Jokowi itu mulai menunjukkan sikap tidak etis pada partai berlambang banteng tersebut.

“Sehingga Panda mungkin saja gusar karena Gibran mulai tunjukkan sikap tidak etis pada PDIP,” ujarnya. (Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya