Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SUARA Direktur Lokaratu Haris Azhar bergetar saat menceritakan kondisi Papua dalam ruang sidang seusai (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan bersaksi dalam kasus pencemaran nama baik di PN Jakarta Timur, Kamis (8/6).
"Bapak punya historisitas personal, tetapi saya juga personal historisitas tentang apa yang saya kerjakan terutama soal di Papua. Saya baru pulang dari Intan Jaya, kebetulan waktu itu saya lihat orang Intan Jaya, saya baca datanya, saya memberanikan diri untuk memberikan pertimbangan," kata Haris saat sidang di PN Jaktim, Kamis (8/6).
Haris Azhar menyadari, saat ini, hubungannya sebagai rekan dengan Luhut sudah tidak sebaik dahulu. Namun, dirinya sudah mengetahui risiko yang diambil dalam persidangan kasus tersebut.
Baca juga: Isi Percakapan Luhut dengan Haris Azhar, Singgung soal 10 Persen Saham Freeport
"Saya bukan cari musuh sama bapak, ini saya sedih lihat orang Papua," ujarnya.
Haris Azhar menjelaskan masyarakat Intan Jaya harus menghindari konflik senjata di wilayah dan terpaksa jalan kaki naik ke gunung selama dua jam.
"Mereka naik ke gunung dua jam. Tidak ada yang mengurusi pengungsi-pengungsi itu dan ada Freeport di sana, ada tentara," jelasnya dalam suara yang bergetar.
Baca juga: Haris Azhar Bantah Pernah Dibiayai Kuliah di Harvard oleh Luhut
Dengan lantang, Haris Azhar menegaskan dirinya tidak perlu dikasihani saat menceritakan kondisi masyarakat Papua. Pasalnya, cerita kondisi itu hanya sebatas menyuarakan tentang keadilan.
"Buat Anda semua yang menganggap saya nangis, saya bukan minta ampun, silakan hukum saya, saya menganggap panggung ini adalah tempat saya untuk menyuarakan. Kalau Anda nangis karena ngetawain orang Papua, Anda keluar dari persidangan, saya tidak takut siapa pun dengan siapa pun bicara tentang keadilan dan kemanusiaan, udah sering saya mau ditembak," tandasnya. (Z-1)
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Dia menegaskan agar para suporter masing-masing klub bola menyaksikan pertandingan Liga 1 di rumah guna menghindari penularan covid-19.
Kendati demikian, sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan
Namun demikian, Luhut mengakui penambahan penerbangan tidak akan bisa berlangsung dengan cepat
"Jadi, fokus penanganan di rumah sakit adalah untuk melayani perawatan pasien covid-19 dengan gejala berat atau sekitar 15% dari total kasus,"
MENTERI Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) disebut sudah memberikan lampu hijau atas perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2.
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
senjata tradisional papua yang biasa digunakan dalam peperangan maupun sebagai alat rumah tangga yang memiliki fungsi ganda
makanan khas Papua yang terbuat dari bahan-bahan asli Papua, juga terdapat makanan ekstrem yang tidak lazim ditemukan di daerah lain
Aksi fashion show Papua Youth Creative Hub di Hari Anak Nasional buat Jokowi kagum
Eston berkomitmen untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1) dan Progran Magister (S2) pada Program Studi (prodi) Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI
NASIB Tanah Papua tidak seindah kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Ironis memang, sumber daya alam begitu melimpah, tetapi kesejahteraan masyarakat Papua nyaris stagnan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved