Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
SUARA Direktur Lokaratu Haris Azhar bergetar saat menceritakan kondisi Papua dalam ruang sidang seusai (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan bersaksi dalam kasus pencemaran nama baik di PN Jakarta Timur, Kamis (8/6).
"Bapak punya historisitas personal, tetapi saya juga personal historisitas tentang apa yang saya kerjakan terutama soal di Papua. Saya baru pulang dari Intan Jaya, kebetulan waktu itu saya lihat orang Intan Jaya, saya baca datanya, saya memberanikan diri untuk memberikan pertimbangan," kata Haris saat sidang di PN Jaktim, Kamis (8/6).
Haris Azhar menyadari, saat ini, hubungannya sebagai rekan dengan Luhut sudah tidak sebaik dahulu. Namun, dirinya sudah mengetahui risiko yang diambil dalam persidangan kasus tersebut.
Baca juga: Isi Percakapan Luhut dengan Haris Azhar, Singgung soal 10 Persen Saham Freeport
"Saya bukan cari musuh sama bapak, ini saya sedih lihat orang Papua," ujarnya.
Haris Azhar menjelaskan masyarakat Intan Jaya harus menghindari konflik senjata di wilayah dan terpaksa jalan kaki naik ke gunung selama dua jam.
"Mereka naik ke gunung dua jam. Tidak ada yang mengurusi pengungsi-pengungsi itu dan ada Freeport di sana, ada tentara," jelasnya dalam suara yang bergetar.
Baca juga: Haris Azhar Bantah Pernah Dibiayai Kuliah di Harvard oleh Luhut
Dengan lantang, Haris Azhar menegaskan dirinya tidak perlu dikasihani saat menceritakan kondisi masyarakat Papua. Pasalnya, cerita kondisi itu hanya sebatas menyuarakan tentang keadilan.
"Buat Anda semua yang menganggap saya nangis, saya bukan minta ampun, silakan hukum saya, saya menganggap panggung ini adalah tempat saya untuk menyuarakan. Kalau Anda nangis karena ngetawain orang Papua, Anda keluar dari persidangan, saya tidak takut siapa pun dengan siapa pun bicara tentang keadilan dan kemanusiaan, udah sering saya mau ditembak," tandasnya. (Z-1)
Ketua Dewan Ekonomi Nssional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan bersilaturahim Lebaran ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di hari pertama Lebaran, Senin (31/3).
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Luhut Pandjaitan mengaku heran dengan penerapan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) atau Coretax yang masih sarat bermasalah.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan turut buka suara atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menyinggung keberadaan orang-orang toxic dalam pemerintahan yang dianggap mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Pada semester I 2024, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp1,54 triliun. Perseroan pelat merah itu mencatatkan pembengkakan beban usaha yang besar.
Selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa.
KETUA Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gempur Papua, Panji Agung Mangkunegoro menuding aparat kepolisian melakukan penganiayaan terhadap dirinya saat aksi di Bandara Sentani, Papua
Para peserta merupakan mahasiswa baru yang diterima melalui jalur kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi, Papua Selatan dan UNJ.
MEDIA digital, terkhusus platform Twitter atau X, telah menjadi arena utama pertarungan wacana politik mengenai Papua dalam dua pemilu terakhir.
Festival Budaya Lembah Baliem kembali digelar tahun ini. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan karena festival ini menghadirkan 1.500 pemain musik tradisional
Indonesia mengedepankan upaya dialog dalam penanganan keamanan di Papua. Itu disampaikan menyusul TNI yang disebut melumpuhkan Mayer Wenda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved