Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SUARA Direktur Lokaratu Haris Azhar bergetar saat menceritakan kondisi Papua dalam ruang sidang seusai (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan bersaksi dalam kasus pencemaran nama baik di PN Jakarta Timur, Kamis (8/6).
"Bapak punya historisitas personal, tetapi saya juga personal historisitas tentang apa yang saya kerjakan terutama soal di Papua. Saya baru pulang dari Intan Jaya, kebetulan waktu itu saya lihat orang Intan Jaya, saya baca datanya, saya memberanikan diri untuk memberikan pertimbangan," kata Haris saat sidang di PN Jaktim, Kamis (8/6).
Haris Azhar menyadari, saat ini, hubungannya sebagai rekan dengan Luhut sudah tidak sebaik dahulu. Namun, dirinya sudah mengetahui risiko yang diambil dalam persidangan kasus tersebut.
Baca juga: Isi Percakapan Luhut dengan Haris Azhar, Singgung soal 10 Persen Saham Freeport
"Saya bukan cari musuh sama bapak, ini saya sedih lihat orang Papua," ujarnya.
Haris Azhar menjelaskan masyarakat Intan Jaya harus menghindari konflik senjata di wilayah dan terpaksa jalan kaki naik ke gunung selama dua jam.
"Mereka naik ke gunung dua jam. Tidak ada yang mengurusi pengungsi-pengungsi itu dan ada Freeport di sana, ada tentara," jelasnya dalam suara yang bergetar.
Baca juga: Haris Azhar Bantah Pernah Dibiayai Kuliah di Harvard oleh Luhut
Dengan lantang, Haris Azhar menegaskan dirinya tidak perlu dikasihani saat menceritakan kondisi masyarakat Papua. Pasalnya, cerita kondisi itu hanya sebatas menyuarakan tentang keadilan.
"Buat Anda semua yang menganggap saya nangis, saya bukan minta ampun, silakan hukum saya, saya menganggap panggung ini adalah tempat saya untuk menyuarakan. Kalau Anda nangis karena ngetawain orang Papua, Anda keluar dari persidangan, saya tidak takut siapa pun dengan siapa pun bicara tentang keadilan dan kemanusiaan, udah sering saya mau ditembak," tandasnya. (Z-1)
Ketua Dewan Ekonomi Nssional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan bersilaturahim Lebaran ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di hari pertama Lebaran, Senin (31/3).
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Luhut Pandjaitan mengaku heran dengan penerapan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) atau Coretax yang masih sarat bermasalah.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan turut buka suara atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menyinggung keberadaan orang-orang toxic dalam pemerintahan yang dianggap mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Pada semester I 2024, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp1,54 triliun. Perseroan pelat merah itu mencatatkan pembengkakan beban usaha yang besar.
Apakah Prabowo justru memberikan panggung bagi Gibran untuk unjuk kemampuan sebagai wapres guna menangani masalah sebesar dan sekompleks di Papua?
Untuk tahun ini siswa penerima Program ADEM berasal dari berbagai daerah di enam provinsi di Papua.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Mensesneg, Prasetyo Hadi, menampik anggapan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua
Wacana Presiden Prabowo Subianto akan memberi tugas khusus kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua perlu dipertimbangkan secara matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved