Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menyinggung keberadaan orang-orang toxic dalam pemerintahan yang dianggap mengganggu iklim investasi di Indonesia. Menurutnya, orang yang beracun atau pribadi yang suka menyulitkan atau merugikan negara mesti diberantas agar program pembangunan dapat berjalan secara baik dan efisien.
Luhut menuturkan penyebab inefisiensi anggaran publik Tanah Air karena adanya kebocoran dan korupsi anggaran dari kalangan pejabat negara. Pihaknya mencatat terdapat inefisiensi 30% atau senilai Rp1.000 triliun dari total belanja negara. Ini disampaikan Luhut dalam diskusi Penguatan Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta, Senin (2/12).
"Kita perlu menjaga iklim investasi yang baik. Memang tidak boleh ada pejabat yang minta-minta duit, itu kuncinya. Saya bilang yang toxic itu jangan ada lah. Kalau kamu mau kaya jangan jadi pejabat, jadi pedagang saja," tegasnya.
Luhut menuding banyak proyek-proyek yang dibangun tanpa dieksekusi dengan cermat, baik itu dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya. Sehingga, proyek tersebut menjadi boros anggaran dan sarang tikus korupsi.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu pun tidak heran posisi Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia masih buruk di angka 6,8. Angka ini terlampau tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya, seperti dengan Vietnam, Malaysia dan Filipina.
"ICOR kita masih tinggi. Banyak hal yang tidak efisien. Saya waktu jadi Menko Marves melihat banyak pelabuhan yang dibangun saja supaya keluar uangnya. Lalu, tidak dipakai selama bertahun-tahun," kata Luhut.
"Ke depan harus kita benahi ini, semua harus proper atau layak dari mulai studinya sebelum dieksekusi," sambungnya.
Luhut pun mengimbau agar peran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terus aktif mengawasi dan mengaudit proyek-proyek negara agar dilaksanakan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Semua yang kita kerjakan jangan punya mental itu, jangan mencuri duit. Hasil audit BPKP menjadi dasar kita untuk maju ke depan," pungkasnya. (Z-9)
ANGGOTA Dewan Energi Nasional (DEN) Abadi Poernomo menyatakan perlunya penyederhanaan regulasi sektor minyak dan gas bumi (migas) untuk kemudahan usaha perlu segera dilakukan.
JURU bicara (jubir) Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Jodi Mahardi menegaskan penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bukan kewajiban bagi industri. Pendekatan TKDN diganti jadi insentif
Pendekatan 'fire and forget' yang selama ini diterapkan harus ditinggalkan. Ia menegaskan pemerintah ingin memastikan proses deregulasi kali ini benar-benar menghasilkan perubahan nyata.
Dewan Ekonomi Nasional (DEN) telah menerima arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan langkah-langkah deregulasi guna meningkatkan efisiensi ekonomi nasional.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, industri tekstil, produk tekstil (TPT) dan alas kaki tetap menjadi sektor strategis bagi ketahanan ekonomi
Indonesia disebut tertinggal jauh dari Malaysia dan Singapura yang telah membangun family office dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Johor-Singapura.
WAKIL Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra Dasco dinilai memiliki peran dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui lembaga Legislatif dan komunikasi politik.
MENANDAI momen 100 hari kerja Prabowo Subianto, Indef menyoroti masalah fundamental ekonomi, yakni pelemahan daya beli masyarakat dan aktivitas manufaktur.
Pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpotensi kritis ke pemerintahan Presiden Prabowo
DIREKTUR Imparsial Ardi Manto Adiputra menyoroti makin kuatnya militerisme di Indonesia dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengaku bangga atas kebijakannya yang tepat sasaran di tiga bulan masa jabatannya sejak dilantik pada 20 Oktober silam.
VONIS ringan koruptor di kasus korupsi timah, Harvey Moeis, dinilai jadi tantangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sebab, hal tersebut bisa menjadi preseden buruk ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved