Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

IMM Jakarta Tanggapi Peneliti BRIN Tuduh Muhammadiyah Pembungkam Kritik

Media Indonesia
04/5/2023 17:42
IMM Jakarta Tanggapi Peneliti BRIN Tuduh Muhammadiyah Pembungkam Kritik
Tersangka kasus dugaan ujaran kebencian yang merupakan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin.(Antara/Akbar Nugroho Gumay.)

MELALUI pemberitaan di Republika.co.id edisi Rabu 3 Mei 2023 berjudul Rektor UMJ: Thomas Djamaluddin tidak Mau Mawas Diri, pernyataan peneliti senior BRIN, TD (Thomas Djamaluddin) diduga kembali menimbulkan kegaduhan baru. TD mempertanyakan upaya hukum yang dilakukan Muhammadiyah atas pernyataannya yang memancing salah satu juniornya di BRIN yakni AP Hasanuddin (APH) mengancam akan membunuh seluruh warga Muhammadiyah. 

Masih dalam berita tersebut juga, TD mempertanyakan Muhammadiyah akan mencatatkan sejarah sebagai organisasi pembungkam kritik dan meminta untuk mempertimbangkan kembali dengan akal sehat upaya yang sedang ditempuh. "Terkait dengan pernyataan TD itu Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta menyampaikan sejumlah pernyataan," ujar Ari Aprian Harahap, Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta, dalam keterangan tertulis, Kamis (4/5).

Pertama, DPD IMM DKI Jakarta meminta TD untuk tidak playing victim dalam persoalan ini. TD jangan memosisikan dirinya seolah sebagai pihak yang dirugikan atas persoalan yang sudah menjadi sorotan publik ini. Upaya yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah merupakan langkah konstitusional dan dijamin undang-undang. Tidak ada warga Muhammadiyah yang main hakim sendiri dalam kasus ini. Warga Muhammadiyah mempercayakan sepenuhnya persoalan ini kepada aparat penegak hukum.

Baca juga: Kepala BRIN Serahkan Kasus Ujaran Kebencian Penelitinya ke Penegak Hukum

Kedua, DPD IMM DKI Jakarta menilai jika TD menganggap upaya Muhammadiyah ini merupakan pembungkaman, itu sama saja dengan TD tidak percaya dengan aparat penegak hukum di Indonesia. Karena pada persoalan yang tengah berproses ini, Muhammadiyah telah mempercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk menindaklanjutinya. "Kami sepenuhnya telah memaafkan pernyataan dan tuduhan beliau yang disinyalir bernada kebencian terhadap Muhammadiyah, tetapi kami rasa proses hukum harus terus berlanjut sebagai pembelajaran ke depan," tuturnya.

Ketiga, DPD IMM DKI Jakarta meminta TD sebaiknya intropeksi atau muhasabah diri atas pernyataan dan komentarnya di media ketimbang melakukan pembelaan-pembelaan yang justru semakin membuat gaduh ruang publik. TD perlu memahami bahwa dampak dari komentarnya yang tendensius itu diduga telah memicu kebencian, terbukti dengan keberadaan sosok APH yang mengaku ingin membunuh seluruh warga Muhammadiyah.

Baca juga: Usai Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Peneliti BRIN Minta Perlindungan dari Kelompok Tertentu

Keempat, DPD IMM DKI Jakarta meminta TD sebaiknya memahami kembali dan menghormati perbedaan. TD perlu mengerti bahwa perbedaan merupakan keindahan dan dipenuhi dengan rahmat. Karenanya, pernyataan dan komentar TD tentang upaya menyatukan perbedaan umat ini justru cenderung merusak persatuan dan menimbulkan perpecahan pada umat itu sendiri. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya