Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA DPP PDIP Aria Bima saat ditemuai di gedung DPR, Kamis (13/4) mengatakan PDI Perjuangan menghargai pertemuan berbagai partai politik yang sekarang gencar dilakukan untuk membangun koalisi besar. PDIP yang memiliki golden ticket dalam pemilu 2024 dikatakannya hanya mengenal istilah kerja sama dibangin koalisi.
“Kami hargai ya parpol saling ketemu. PDIP engga ada kata koalisi adanya kerja sama koalisi parlementer presidensial tidak ada koalisi. Itu politik dagang sapi untuk pilih perdana menteri. Maka kerja sama threshold PDIP tidak perlu kerja sama dengan partai manapun,” ujar Aria.
Meski demikian Aria menjelaskan permasalahan politik nasional tidak bisa diselesaikan sendiri oleh PDIP. Untuk menyelesaikan masalah tersebut tetap dibutuhkan kerja sama politik antar partai. Salah satunya seperti membahas berbagai pemasalahan krusial seperti Piala Dunia U20 yang mendatangkan Israel kemudian membahas toleransi.
Baca juga : Pengamat Nilai Koalisi Besar Tak Mudah Berkongsi
“Bicarakan dong. Jadi supaya pertemuan tidak sekadar navigasi hitung menang kalah dan apa dapat apa. Ini tidak mencerdaskan rakyat dan penggoblokan nasional,” cetusnya.
Baca juga : 4 Hal Penting dalam Menentukan Capres-Cawapres Pemilu 2024
Sementara itu terkait dengan calon presiden dari PDIP Aria menyebut nama calon yang diusung sudah direstui dan dikantongi oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Bahkan Megawati sudah menentukan waktu yang tepat untuk mengumumkan dalam waktu dekat.
“Soal siapa capres PDIP yang akan diperjuangkan, direkomendasikan, diumumkan Bu Mega, itu orangnya dan timingnya sudah sepenuhnya dipegang ketum. Ibu sudah tahu persis timingnya dan orangnya yang tepat siapa untuk menyelesaikan persoalan bangsa dan bisa kerja sama dengan siapa pun,” ungkapnya.
Sementara itu saat ditanya terkait pertemuan mendadak di sekolah politik PDIP beberapa waktu lalu Aria membantah pertemuan itu merupakan konsolidasi. Pertemuan tersebut hanya penegasan PDIP sebagai partai ideologis.
“Di sini bukan tempat berebut kekuasaan, bukan tempat berebut tempat mencari sesuap nasi dan seonggok berlian, di sini adalah alat perjuangan, partai adalah alat perjuangan, partai adalah ibarat perahu, itu untuk menuju suatu masyarakat yang kita cita-citakan, yaitu masyarakat Pancasila, NKRI dan Bhineka tunggal Ika. Jalan ideologinya adalah Trisakti, berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya dan berdikari dalam bidang ekonomi,” tukasnya. (Z-8)
PDIP membela dua kadernya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster terkait polemik penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia.
Hasto menilai sikap FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akan menggembleng Tim Nasional (Timnas)
Membangun bangsa tak cukup hanya oleh laki-laki, namun butuh peran perempuan di dalamnya
Anis menilai, jika koalisi Golkar-PDIP ini diwujudkan dengan duet Airlangga-Puan atau sebaliknya, koalisi ini berpeluang memenangi kontestasi Pilpres 2024.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menyelidiki insiden dugaan kampanye yang terjadi di area rumah ibadah
Bawaslu menyimpulkan tidak terdapat dugaan pelanggaran pemilu terkait pembagian zakat dalam amplop berlogo PDI Perjuangan
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Pentingnya posyandu harus mandiri, untuk memberikan contoh makanan tambahan kepada warga sebagai bagian dari edukasi.
Ayep Zaki meresmikan Jalan Pemukiman RW 01 Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Netralitas ASN menjadi salah satu hal yang terus diawasi pada konteks kepemiluan.
Terdapat dua opsi yang dipertimbangkan oleh Kementerian PUPR untuk menyelesaikan perbaikan Tol Bocimi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved