Sabtu 04 Februari 2023, 13:22 WIB

Ketegangan Jokowi dengan Surya Paloh di Mata Pengamat

Abdillah Muhammad Marzuqi | Politik dan Hukum
Ketegangan Jokowi dengan Surya Paloh di Mata Pengamat

Antara
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh

 

PENGAMAT Politik Ray Rangkuti menilai keunggulan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam ketegangan politik dengan Presiden Joko Widodo.

"Ketegangan politik Jokowi vs Surya Paloh, sejauh ini, dapat disebut dalam skor 1-3. Satu untuk Jokowi, 3 untul Surya Paloh," ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, kemenangan Jokowi ditandai dengan silaturrahmi Surya Paloh ke Jokowi.

"Satu, silaturahmi yang dapat dilihat sebagai upaya melobi Pak Jokowi agar tidak buru-buru melepas kader NasDem dari kabinet. Kedatangan SP ke Jokowi menandakan gerakan politik pak Jokowi berhasil," lanjutnya.

Kendati demikian, Surya Paloh menandai 3 kemenangan yang didapat dari eksternal dan internal. Pertama, hingga saat ini tidak ada pergantian menteri seperti yang santer disebut-sebut akan terjadi pada 1 Februari (Rabu Pon).

"Spekulasi yang sangat kencang menyebut momen kebiasaan Pak Jokowi mengganti kabinet di Rabu Pon malah berbuah pertemuan SP dengan Airlangga. Dan hingga hari ini, reshuflle yang dimaksud tidak terjadi. Bahkan ada kecenderungan akan melempem," lanjutnya.

Baca Juga: Jokowi Benarkan Bertemu dengan Surya Paloh

Menurut Ray, pada saat yang sama, NasDem juga mulai menandai dirinya sebagai bukan bagian dari pemerintah. Kader Nasdem yang menyinggung dugaan adanya instrumen negara yang menghambat upaya pencalonan Anies dapat dilihat bahwa NasDem mulai menandai dirinya bukan bagian dari pemerintah yang ada saat ini.

"Satu pola, yang sering saya sebutkan, akan jadi pilihan bagi koalisi pendukung Anies untuk menjadikan Anies antitesa dari Pak Jokowi. Dan Nasdem makin jelas memberi tanda itu. Jadi, reshuffle tak terjadi, Nasdem makin menandai dirinya bukan bagian dari koalisi pemerintah saat ini," tambahnya.

Selain dua kemenangan tersebut, Ray juga menyebut eksternal yakni dengan pengakuan dua partai untuk mendukung capres NasDem yakni Anies Baswedan.
"Sekaligus menekan ke dalam, yakni membuat PKS dan Partai Demokrat secara tiba-tiba deklarasi Anies sebagai capres. Satu langkah yang lama ditunggu Nasdem. Baru terealisasi setelah Nasdem berkunjung ke Gerindra, PKB dan terakhir adalah Golkar," sambungnya.

Kendati demikian, ketegangan Jokowi dengan Surya Paloh diprediksi belum segera berakhir. Ray mendasarkan analisisnya pada sosialisasi Anies Baswedan yang semakin masif.

"Tetapi, ini belum akan berakhir. Ketegangan Jokowi vs Surya Paloh akan terus mengiringi seiring makin intensifnya sosialisasi Anies ke berbagai daerah. Yang bisa jadi, dalam satu atau dua kesempatan akan dipergunakan oleh Anies untuk membuat kesan kuat sebagai antitesa pak Jokowi itu," pungkasnya. (OL-17)

Baca Juga

MI/USMAN ISKANDAR

Kemenkeu akan Laksanakan Arahan Presiden soal Larangan Buka Bersama

👤Fetry Wuryasti 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:37 WIB
KEMENTERIAN Keuangan mengatakan siap melaksanakan arahan Presiden terkait larangan buka puasa bersama bagi pejabat dan para aparatur sipil...
Mi/Cri Qanon Ria Dewi

Wajar, Erick Thohir dengan Prestasinya Disebut sebagai Cawapres Potensial

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:36 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, tingginya perolehan survei Erick lantaran segudang prestasinya seperti mendorong...
MI/BRIYANBODO HENDRO

Polemik Erick Thohir Cawapres Terkuat di Pilpres 2024

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 21:32 WIB
Jerry Massie justru melihat potensi kekuatan cawapres itu ada dalam diri ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya