Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pihaknya berperan besar terhadap perjalanan karier Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Negara ketujuh itu dinilai bakal tak menjadi seperti sekarang tanpa partai lambang banteng moncong putih itu.
Hal itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato politiknya pada peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1). Acara itu dihadiri sejumlah menteri dan ribuan kader PDI Perjuangan. "Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan, ya kasihan dah," kata Megawati.
Pernyataan itu langsung direspons ribuan kader yang memadati Hal A Jakarta International Expo. Mereka tertawa mendengar pernyataan Megawati.
Presiden kelima Indonesia itu pun menyampaikan alasan menyampaikan pernyataan tersebut. Dalihnya, PDI Perjuangan merupakan partai politik yang memiliki hak untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden.
"Mereka jadi presiden enggak ada legal formal. Ikuti aturan mainnya," ungkap dia.
Tak hanya itu, Megawati menyampaikan dirinya merupakan sosok di balik dipilihnya Wakil Presiden Maruf Amin sebagai pendamping Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sebab, saat itu beredar sejumlah nama calon wakil presiden (cawapres), salah satunya Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Baca juga: Megawati masih Rahasiakan Capres yang akan Diusung PDIP
"Terus saya bilang ke Pak Jokowi, pendamping Pak Maruf ya. Pak Mahfud jadi begini (Menkopolhukam)," sebut dia.
Wakil Presiden kedelapan itu pun berseloroh terkait posisinya yang lebih rendah daripada Maruf dan Mahfud. Megawati saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP).
"Kok enak banget ya aku tadinya bosnya mereka, eh tiba-tiba diambil sama Pak Jokowi, tung, tung tung, tung. Lo kok aku enggak diambil ya? Kan mestinyo kan diajak aku, enggak, tetep aja BPIP," ujar dia.
Namun, dia tak mempermasalahkan hal tersebut. Ia mengaku tak mencari posisi atau jabatan di pemerintahan. "Ya sudah, saya tidak mencari kekuasaan toh," kata dia. (OL-14)
Menurutnya, format baru itu membuat mesin partai lebih profesional sekaligus memastikan setiap kader fokus pada tanggung jawab organisasinya.
Padahal proses pemberhentian sejumlah ketua DPD PDIP sesuai dengan apa yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai.
“Anggota Partai atau kader partai yang terpilih dan ditetapkan menjadi Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan Pengurus Partai tidak boleh rangkap jabatan struktural di atas ataupun bawahnya,"
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, menegaskan pentingnya membentuk generasi muda yang tangguh dan berjiwa nasionalis. Generasi muda harus siap berkorban untuk negara.
, Politikus PDIP Guntur Romli memastikan absennya Megawati pada upacara HUT ke-80 RI bukan karena adanya masalah dengan Presiden Prabowo Subianto
Hasto menjelaskan Megawati telah berkunjung ke Istana Kepresidenan Jakarta, yakni pada Sabtu (16/8), untuk mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Pengamat Politik, Sugiyanto menilai isu pergantian sejumlah Ketua DPD PDIP yang dikaitkan dengan 'pemecatan' dinilai sebagai persepsi keliru publik.
Padahal proses pemberhentian sejumlah ketua DPD PDIP sesuai dengan apa yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai.
“Anggota Partai atau kader partai yang terpilih dan ditetapkan menjadi Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan Pengurus Partai tidak boleh rangkap jabatan struktural di atas ataupun bawahnya,"
Demokrat, kata Herman, sebagai partai penyeimbang ketika Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Demokrat resmi gabung ke pemerintah di penghujung periode kedua Jokowi.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030.
Titiek Soeharto ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI di Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved