Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
GELIAT politik luar negeri yang dijalankan pemerintah Indonesia selama tahun 2022 mendapat perhatian dari prodi Hubungan Internasional (HI), Universitas Nasional, Jakarta. Menjelang tutup tahun 2022, HI Unas menggelar seminar nasional bertajuk Mengkritisi Perjalanan Politik Luar Negeri Indonesia tahun 2022.
Acara dilaksanakan di Aula Blok 1 Lt 4 Universitas Nasional, kemarin, dengan menghadirkan narasumber; Dr. Asep Kamaluddin Nashir S.Ag.,M.Si Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII), Dr.Indra Kusumawardhana, S.Hum.,M.Hub.Int dari Koordinator Wilayah (AIHII), Dr. Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.Si Wakil Dekan FISIP UNAS, Dr. Irma Indrayani, S.IP.,M.Si Ketua Prodi HI UNAS dan Dr. Hendra Maujana Saragih, S.IP.,M.Si Sekretaris Prodi HI UNAS.
Diskusi diawali paparan Dr. Asep Kamaluddin Nashir yang memberikan gambaran tentang dinamika yang terjadi di dunia yang dapat berdampak pada Indonesia. Antara lain adalah isu pertahanan dari kepemimpinan Indonesia dalam forum G20, AUKUS (Australia, United Kingdom, United States), konflik Rusia – Ukraina, perkembangan regional Indo-Pasifik serta integrasi Papua. Indonesia tetap konsisten dalam menjaga prinsip politik luar negeri bebas – aktifnya pada isu-isu tersebut.
“Indonesia yang pada dasarnya menganut prinsip politik bebas dan aktif sekiranya sama sekali tidak bergeming di tengah pusaran politik global yang dapat mempengaruhi eksistensi Indonesia” nilai Dr Asep.
Sementara dari Wakil Dekan FISIP UNAS Dr. Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.Si. Aos memaparkan perjalanan diplomasi Indonesia pada tahun 2022 yang sangat dinamis. "Indonesia akan terus bekerja dalam berdiplomasi situasi apapun juga. Fokus tetap diberikan untuk mendukung proses pemulihan baik untuk bidang kesehatan maupun ekonomi serta bidang lainnya," katanya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Prodi HI UNAS Dr. Irma Indrayani, S.IP.,M.Si menyebutkan permasalahan ekonomi politik internasional bagi Indonesia dapat ditinjau dari ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan). Berbagai macam tantangan bagi Indonesia salah satunya persiapan Indonesia dalam mencapai visinya pada tahun 2045.
“Kekuatan ekonomi politik Indonesia dapat ditopang oleh para pemuda yang akan berkiprah. Tantangan ini seharusnya dapat menjadi fokus pemerintah dalam membangun ekonomi politik Indonesia yang kuat,” harap Dr Irma.
Disisi lain, dalam paparan Sekretaris Prodi HI UNAS Dr. Hendra Maujana Saragih, S.IP.,M.Si mempertanyakan, ketegasan Indonesia pada kebijakan luar negerinya. Ia menyatakan bahwa pelaksanaan G20 yang dilaksanakan pada bulan November lalu tidak sepenuhnya optimal.
“Indonesia tidak begitu mendapat untung yang sangat besar atas penyelenggaraan tersebut, seharusnya juga dapat terlibat aktif dalam beberapa permasalahan seperti kemerdekaan Palestina serta permasalahan kedaulatan yang bergejolak di kawasan Laut China Selatan”, pungkasnya.
Pada sesi akhir diskusi, Koordinator Wilayah AIHII, Dr.Indra Kusumawardhana, S.Hum.,M.Hub.Int mengungkapkan kekecewaannya dari kalangan para akademisi terkait perubahan kebijakan dari periode pertama Jokowi ke periode keduanya.
“Presiden Jokowi yang pada periode pertamanya sangat menggalakkan kebijakan poros maritim dunia, kok tiba-tiba berubah dengan menghilangkan term maritim dalam kebijakannya. Hal ini membuat kami para akademisi yang fokus pada kebijakan maritim kecewa terkait perubahan tersebut. Sebab sebuah bangsa yang besar merupakan bangsa yang memiliki identitas. Dan Indonesia adalah negara yang merupakan negara maritim yang dapat menjadi identitasnya” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan FISIP UNAS Dr. Aos Yuli Firdaus, S.IP., M.Si berharap kegiatan ini akan dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan Universitas Nasional. "Selain itu, hasil dari diskusi diharapkan juga dapat memberikan rekomendasi bagi pemerintah di masa yang mendatang.” (OL-13)
Baca Juga: Tertekan Global, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 akan ...
PADA tanggal 16 Januari 2025 Menteri Luar Negeri Sugiono telah mengukuhkan kepengurusan Indonesian Council on World Affairs (ICWA).
KEMENTERIAN Pertahanan merespons bergabungnya Indonesia dalam organisasi antarpemerintah BRICS. Politik luar negeri yang dianut Indonesia dinilai bebas aktif.
Perjanjian investasi internasional juga tak selalu mulus untuk dijalankan. Apalagi kondisi perekonomian global bersifat dinamis.
ANGGOTA DPR RI dari Fraksi NasDem Amelia Anggraini mendukung langkah Indonesia untuk bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan)
DI tengah krisis iklim, krisis pangan, dan krisis energi yang melanda dunia saat ini, paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merumuskan lima arah kebijakan politik luar neger
Wacana pembumian dan aktualisasi nilai akan menumbuhkan pemahaman yang pada gilirannya terefleksi dalam prilaku keseharian.
Evaluasi pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan karakter, kemampuan berpikir kritis, serta konteks sosial peserta didik.
Fenomena demokrasi cukong merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara oligarki partai politik dan kapitalis.
Prof Jatna menyoroti tantangan dan peluang yang dihadapi para biologiwan di tengah perubahan iklim global, serta pentingnya peran ilmu biologi.
Diharapkan ini menjadi pelopor kolaborasi antara perguruan tinggi dan pihak pebisnis atau kalangan usaha yang tidak hanya domestik tapi juga luar negeri.
Kegiatan bedah buku berjudul Pengaruh Asing dalam Kebijakan Nasional Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang diselenggarakan program studi Doktor Ilmu Politik Fisip Unas.
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved