Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEBERAGAMAN merupakan modal sosial yang besar untuk membangun bangsa dan negara yang maju dan sejahtera. Syaratnya, keberagaman itu dikelola dengan baik sehingga mampu menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
"Keberagaman harus didorong untuk menciptakan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia lewat berbagai upaya mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras, dan agama ke dalam satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat pada Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan MPR RI untuk Memperkuat NKRI di Kampus Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (8/12). Hadir dalam acara itu staf khusus Presiden RI, Billy Mambrasar, Andy F Noya (jurnalis senior), Dr. Waluyo Handoko, S.IP., M.Sc (Wakil Rektor IV Universitas Jenderal Soedirman), dan ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Purwokerto, Jawa Tengah.
Menurut Lestari, keberagaman yang dimiliki Indonesia merupakan keniscayaan karena letak strategis wilayahnya di antara dua benua dan dua samudera, merupakan negara kepulauan, dan memiliki beragam kondisi alam. Sebagai negara dengan populasi penduduk yang beragam, Rerie, sapaan akrab Lestari, menilai hal tersebut tentu berpotensi rentan terjadi perpecahan.
Karena itu, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, berbagai upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan menjadi kunci bangsa Indonesia untuk menjaga keberagaman tersebut. Untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan anak bangsa tetap tumbuh, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, perlu menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seperti religius, pantang menyerah, mandiri, bersatu, dan toleransi. Rerie berharap penanaman nilai-nilai empat konsensus kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang dilakukan secara konsisten dan sistematis, akan membentuk katakter bangsa yang kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
Pada kesempatan itu selain memberikan pemaparan, Rerie juga mengajak ratusan mahasiswa yang hadir menyanyikan lagu Bendera dari Grup Band Coklat untuk membakar semangat persatuan para peserta sosialisasi. Para hadirin pun bernyanyi dengan lantang dan semangat, sambil melambaikan bendera merah putih kecil di tangan mereka. (OL-14)
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Situasi geopolitik dalam beberapa bulan terakhir berdampak signifikan pada berbagai bidang kehidupan.
Amanah konstitusi UUD 1945 untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta ikut mewujudkan perdamaian dunia harus direalisasikan dalam menyikapi konflik dunia.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukan pencegahan terhadap terjadinya tindak kekerasan kepada anak secara berulang atau reviktimasi.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Ketua Komisi II DPR, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, menghargai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait untuk menghadirkan pemilu nasional dan pemilu lokal
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Provinsi Babel. Fendi Haryono mengatakan untuk dua pilkada ulang di Pangkalpinang dan Bangka. DPP sudah mengeluarkan rekomendasi.
UPAYA membangun pola asuh keluarga yang baik harus menjadi perhatian serius semua pihak untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing di masa depan.
PENATAAN ruang digital harus mampu mewujudkan perlindungan setiap warga negara sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
ANGGOTA DPR RI dari Partai Nasdem, Rachmat Gobel, mengatakan ada perbedaan nyata antara membangun pabrik dan membangun industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved