Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dakwaan Bharada Menjelaskan Detik-Detik Tewasnya Brigadir J

Khoerun Nadif Rahmat
18/10/2022 14:11
Dakwaan Bharada Menjelaskan Detik-Detik Tewasnya Brigadir J
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Richard Eliezer(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

DAKWAAN kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Bharada Richard Elizer (E) menjelaskan detik-detik Brigadir J.

Detik-detik tersebut dimulai saat Ferdy Sambo memegang leher bagian belakang Brigadir J lantas mendorong ke depan. "Sehingga, posisi Korban Nofriansyah Yosua Hutabarat tepat berada di depan tangga dengan posisi berhadapan dengan Ferdy Sambo," terang JPU di ruang sidang.

Dalam insiden tersebut, posisi Bharada E berada di samping Ferdy Sambo, sedangkan Kuat Maruf berada di posisi belakang mereka. "Putri Candrawathi berada di dalam kamar utama dengan jarak kurang lebih tiga meter dari posisi korban Nofriansyah Yosua Hutabarat berdiri," ujar JPU.

Selanjutnya, Sambo dengan nada tinggi menginstruksikan Brigadir J untuk berposisi jongkok dengan kedua tangan menghadap ke depan sejajar dengan dada. Brigadir J sempaf mundur dengan berkata "Ada apa ini?".

Sambo pun berteriak kepada terdakwa Bharada E, " Woy,,,! Kau tembak,,,! Kau tembak cepat!! Cepat woy kau tembak!!!,"

Bharada E lalu menembak sebanyak tiga sampai empat kali ke tubuh korban, Brigadir J. Alhasil, Brigadir Yosua terjatuh dan terkapar bersimbah darah.

Baca juga: Bharada E Tembak 3-4 Kali yang Mengakibatkan Brigadir J Terkapar

Tembakan Bharada E mengakibatkan luka tembak masuk pada dada sisi kanan masuk ke dalam rongga dada hingga menembus paru-paru. Terdapat juga peluru yang bersarang pada otot diantara tulang iga kedelapan kanan bagian belakang yang mengakibaykan luka sayatan di bagian punggung.

Adapun luka tembak masuk lain pasa bahu kanan menyebabkan luka tembak keluar pada lengan atas kanan, luka tembak masuk pada binir sisi kiri yang menyebabkan patahnya tulang rahang bawah serta menembus sampai bagian leher sisi kanan.

Luka tembak masuk lain berada pada lengan bawah kiri bagian belakang yang menembus ke pergelangan tangan kiri dan menyebabkan kerusakan pada jari manis dan jari kelingking tangan kiri.

Setelah penembakan yang dilakukan oleh Bharada E, dilanjutkan oleh eksekusi oleh Sambo dengan menghampiri Brigadir J yang terkapar di dekat tangga tepatnya di depan kamar mandi.

“Lalu untuk memastikan benar-benar tidak bernyawa lagi Sambo yang sudah memakai sarung tangan hitam menggenggam senjata api dan menembak sebanyak satu kali mengenai tepat kepala bagian belakang sisi kiri korban Nofriansyah hingga korban meninggal dunia.” papar Jaksa Penuntut Umum.

Diketahui, tembakan Sambo menembus bagian kepala belakang pada sisi kiri Brigadir J. Jalur tembakan tersebut melalui hidung dengan mengakibatkan adanya luka bakar pada cuping hidung sisi kanan luar. Adapun dampak lain tembakan tersebut ialah kerusakan tulang dasar rongga bola mata bagian kanan dan menimbulkan resapan darah pada kelopak bawah mata kanan.

"Mengakibatkan kerusakan tulang dasar rongga bola mata bagian kanan menimbulkan resapan darah pada bawah kelopak mata kanan yang lintasan anak peluru telah menimbulkan kerusakan otak," ujar jaksa.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya