Selasa 20 September 2022, 13:50 WIB

Napi hanya Makan Nasi Putih Tanpa Lauk, Begini Klaim Kalapas Salemba

Rahmatul Fajri | Politik dan Hukum
Napi hanya Makan Nasi Putih Tanpa Lauk, Begini Klaim Kalapas Salemba

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/
Ilustrasi

 

SEBUAH tayangan video memperlihatkan nasi cadong atau jatah makanan untuk narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @jadetabek.info, terlihat beberapa wadah tempat makan untuk para narapidana hanya terisi oleh satu porsi nasi tanpa lauk dan sayur.

"Saya cukup tersiksa dengan kondisi cadong di sini, hampir setiap hari cadong yang saya dan teman-teman terima cuma nasi putih aja, paling cuma satu atau dua ompreng yang isinya lengkap, tapi selebihnya nasi gak ada lauk pauk dan sayur," demikian keterangan tertulis dalam postingan @jadetabek.info, dikutip pada Selasa (20/9).

Berdasarkan keterangan unggahan tersebut juga ditulis untuk mendapatkan lauk dan sayur, para narapidana harus membeli di koperasi lapas sekitar harga Rp20.000 hingga Rp30.000.

Kepala Lapas Kelas IIA Salemba Yosafat Rizanto menanggapi adanya informasi tersebut. Ia menjelaskan pembagian makanan di Lapas Kelas IIA Salemba telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Selain itu, nasi cadong yang diberikan Lapas Kelas IIA Salemba kepada narapidana telah mendapatkan sertifikasi higienis dari Dinas Kesehatan terkait.

Baca juga: Presiden Belum Terima Rekomendasi Pengganti Anies Baswedan

Yosafat mengatakan memang dalam pembagiannya, nasi tidak disatukan dengan lauk.

"Jadi lauknya tidak disatukan dengan nasi. Kenapa dipisahkan antara nasi dan lauk? Supaya tidak menyatu pada saat pendistribusian. Karena kadang-kadang mereka (narapidana) makannya tidak berbarengan, ada yang langsung makan, ada yang buat siang atau ada yang nanti dikumpulkan dulu biar makan sekalian, jadi biar tidak basi," kata Yosafat di Lapas Kelas IIA Salemba, Selasa (20/9).

Ia menjelaskan dalam pembuatan pembuatan nasi cadong mulanya dimasak oleh dapur milik Lapas dengan mempertimbangkan jumlah makanan meliputi nasi, lauk, dan sayurannya.

Kemudian, wadah antara nasi dan lauk dipisahkan, lalu dimasukkan ke dalam gerobak untuk diantarkan ke sejumlah blok sesuai dengan jumlah narapidana pada masing-masing blok.

"Dari pendistribusian ke blok, nanti diantar oleh petugas blok atau petugas dapur. Sampai di blok, kami panggil pengurus-pengurus blok yang merupakan narapidana untuk didistribusikan ke kamar-kamarnya. Di blok, makanan dilakukan pengecekan makanannya layak atau tidak," ucap Yosafat.

"Setelah makanannya diantar ke kamar, narapidana biasanya memindahkan makanan ke piring masing-masing, karena tempat makannya buat dipakai persiapan makan siang, karena kami harus cuci supaya bersih lagi," sambungnya.

Yosafat mengungkapkan, setelah mendapatkan makanan, para narapidana diminta untuk tanda tangan sebagai bukti bahwa telah menerima nasi cadong.

Adapun pemberian makan untuk narapidana telah diatur dalam Pasal 14 Huruf d Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Permasyarakatan yang berisi setiap narapidana berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak.(OL-4)

Baca Juga

MI/M. Irfan

Disebut Terima Rp27 M, Kejagung Perlu Segera Panggil Kembali Dito Ariotedjo

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 18:15 WIB
Pasalnya, di pengadilan nama Menpora jelas dan tegas disebut menerima Rp27 miliar untuk penanganan...
MI/Akhmad Safuan

Survei Indikator Ungkap Tren Elektabilitas Ganjar Naik, Prabowo Turun

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 18:00 WIB
Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo meraih peringkat teratas dengan elektabilitas 37,4...
Ist/DPR

DPR Dorong TNI dan Polri Manfaatkan Produk Industri Pertahanan Dalam Negeri

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 17:35 WIB
Indonesia sudah bertekad untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem pertahanan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya