PERWAKILAN pimpinan pusat Muhammadiyah menyampaikan undangan Muktamar ke-48 pada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/9). Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Muktamar akan digelar di Surakarta, Sabtu (19/9). Presiden diharapkan dapat hadir membuka agenda tersebut.
"Alhamdulillah, presiden menyambut baik dan insya Allah pun akan hadir dan membuka Muktamar," ujarnya.
Penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah, terang Haedar, sempat tertunda selama dua tahun karena adanya pandemi covid-19. Pada tahun ini, Muktamar kembali digelar secara tatap muka. Adapun agendanya antara lain membahas program, pemilihan pimpinan, dan isu-isu strategis lainnya.
Haedar memperkirakan Muktamar tahun ini akan dihadiri sekitar 7.000 peserta baik dari Muhammadiyah maupun Aisyiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Selain itu, ia mengatakan warga Muhammadiyah juga akan hadir.
"Semuanya mengikuti protokol kesehatan," ucapnya.
Baca juga: 42 ribu peserta Ramaikan Jalan Sehat Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Tegal
Pada Muktamar nanti, Haedar menjelaskan Muhammadiyah akan memformulasikan lebih lengkap tentang kegiatan yang sudah dilakukan antara lain mewujudkan Islam yang damai, menyatukan, membangun keadilan, membawa kesatuan, serta kemajuan seluruh elemen bangsa.
"Kami menyampaikan meskipun ada pandemi, Muhammadiyah tidak berhenti untuk membangun Negeri. Bahkan Tiada hari tanpa peresmian gedung-gedung, sekolah, rumah sakit, gedung dakwah, dan pusat-pusat kegiatan di bawah. Bahkan kami sekarang memobilisasi potensi ekonomi, dan amal usaha Muhammadiyah," paparnya.
Disampaikan Haedar, pada kesempatan itu presiden memberi apresiasi tinggi pada Muhammadiyah yang menjadi kekuatan dan soko kemajuan bangsa.(OL-5)