Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
FRAKSI Partai NasDem DPR RI menerima Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) di ruang rapat Fraksi Partai NasDem DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).
Himpaudi diterima anggota Fraksi Partai NasDem DPR, Taufik Basari, yang juga anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, serta Ratih Megasari Singkarru, Kapoksi Fraksi NasDem Komisi X DPR RI.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Taufik Basari mengungkapkan, Fraksi Partai NasDem DPR memberikan perhatian khusus pada RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Oleh karenanya, Fraksi Partai NasDem DPR membuka ruang dialog yang luas untuk pembahasan bakal beleid itu.
Baca juga: Tunjangan Profesi Guru (TPG) Menciptakan Keadilan Bagi Guru
Dalam kesempatan tersebut, Himpaudi menyampaikan beberapa masukan terkait RUU Sisdiknas, termasuk yang paling mendasar ialah diakuinya pendidikan dasar dimulai dari usia prasekolah melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Ketua Umum Pengurus Pusat Himpaudi, Netti Herawati, mengaku senang setelah perjuangan lebih dari 17 tahun, akhirnya PAUD masuk kategori pendidikan formal dalam sistem pendidikan nasional pada draf RUU Sisdiknas terakhir versi pemerintah. Untuk itu, Himpaudi meminta agar RUU Sisdiknas disetujui untuk masuk dalam Prolegnas Prioritas 2023.
Dalam menanggapi hal tersebut, Taufik Basari mengatakan, saat ini, Fraksi Partai NasDem DPR menerima masukan dari berbagai pihak, baik yang mendukung, menolak, hingga yang ingin mendiskusikan kembali RUU Sisdiknas.
"Fraksi NasDem DPR sangat terbuka pada berbagai masukan dari kelompok kepentingan/stakeholder dunia pendidikan. Kami hendak memastikan adanya partisipasi bermakna dalam proses pembahasan di DPR RI agar RUU ini kelak menjadi milik bersama," tandasnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu menegaskan, pendidikan adalah hal yang sangat fundamental karena disebutkan sebagai salah satu tujuan negara dalam Pembukaan UUD 1995 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Pendidikan itu harus seperti udara, air, dan jalan raya, harus bisa diakses seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Tidak boleh ada yang menghalangi anak bangsa dalam mengakses pendidikan," kata Taufik.
Untuk itu, imbuh Legislator NasDem itu, diperlukan peta jalan/road map pendidikan nasional yang harus ada dalam RUU Sisdiknas.
"Jadi konsepnya adalah sebelum kita menyusun RUU Sisdiknas, terlebih dahulu harus ada peta jalan pendidikan Indonesia ke depan seperti apa, sehingga pandangan kita jauh ke depan, bukan sesaat. Itu akan membuat UU yang kuat, lengkap, dan visioner," tandasnya.
Lebih lanjut Legislator NasDem dari Dapil Lampung I (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Pringsewu, Pesisir Barat) itu mengatakan, RUU Sisdiknas adalah omnibus dari tiga UU, yakni UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Dikti).
"Karena ini disebut sebagai mini omnibus, penggabungan tiga undang-undang, maka perumusan dan pembahasannya harus komprehensif dan tidak tergesa-gesa," pungkasnya. (RO/OL-1)
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendukung upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam menangani kasus beras oplosan.
Dia menemukan ada pelajar kelas 1 dan 2 SMP di Kabupaten Serang, Banten, belum bisa membaca.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
KETUA Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai NasDem Willy Aditya optimistis Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Hukum Adat bisa disahkan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Ketua Fraksi NasDem MPR itu mengatakan semangat program itu bagus, tetapi perlu digodok matang.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Permainan dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar, motorik halus, kognitif, dan emosi pada anak usia dini.
PENYANYI Nola B3 membagikan kisahnya mendampingi anak-anaknya saat akan mulai bersekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dalam podcast Bincang Inspiratif Tanoto Foundation.
Kondisi kesejahteraan guru secara umum, saat ini masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan pengabdian yang mereka berikan.
Data indeks ini dapat dirinci secara lebih granular, per provinsi atau per kabupaten/kota agar kepala daerah dapat memiliki target yang lebih relevan dengan kondisi wilayahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved