Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMUNCULAN istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi, sangat dinantikan masyarakat dan awak media. Adapun, Putri terakhir kali muncul di hadapan publik ketika dirinya mengujungi Mako Brimob pada 7 Agustus lalu.
Setelah Polri menetapkan Putri sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias J, dirinya seperti sulit ditemui.
Adapun, Putri diagendakan menjalani pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri pada Jumat (26/8) ini. Di pun didampingi kuasa hukumnya, yakni Arman Hanis, untuk menghadiri agenda tersebut.
Baca juga: Brimob Bentak Wartawan saat Sidang Etik Sambo, Kadiv Humas Minta Maaf
Putri diduga tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 10.48 WIB. Berdasarkan pantauan di lokasi, Putri diduga menghindari awak media yang menunggu kedatangannya. Saat ini, Putri telah menjalani pemeriksaan di Bareskrim. Namun, hanya kuasa hukumnya yang bertemu dengan awak media untuk memberikan keterangan.
Arman menyampaikan bahwa kliennya sudah menjalani pemeriksaan kesehatan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan BAP oleh penyidik Bareskrim Polri.
“Ibu PC akan diperiksa kesehatannya. Setelah, itu akan dilakukan pemeriksaan BAP oleh penyidik," jelas Arman kepada wartawan, Jumat (26/8).
Baca juga: Polri Tegaskan Ferdy Sambo tidak Bisa Ajukan PK
Pihaknya siap mengutarakan beberapa hal terkait penyidikan kasus pembunuhan tersebut. Tepatnya, setelah pemeriksaan BAP terhadap Putri selesai.
“Setelah pemeriksaan BAP oleh penyidik selesai, kami akan menyampaikan beberapa hal kepada rekan media. Jadi, mohon agar pemeriksaan ini berjalan lancar, mohon rekan media sabar menunggu," imbuhnya.
Arman menekankan bahwa dirinya siap mendampingi proses penyidikan Putri. Serta, terus melaksanakan upaya hukum yang menjadi hak kliennya tersebut. “Saya mau mendampingi (Putri) dulu. Semua langkah-langkah yang diatur oleh KUHAP, akan kami lakukan," tandas dia.(OL-11)
Penaikkan status ke tahap penyidikan menujukan tim khusus (timsus) bekerja sangat cepat. Namun, tetap menerapkan kaidah-kaidah pembuktian secara ilmiah.
Tim khusus gabungan pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat juga menyita rekaman CCTV dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Dedi mengatakan ada dua hp Brigadir Yosua yang tengah diperiksa labfor. Dia menyebut tim labfor masih bekerja.
PENGAMAT Kepolisian Bambang Rukminto menilai kesalahan Polri dalam kasus tewasnta Brigadir J ialah tak membuka hasil autopsinya ke publik.
"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang,"
Kapolsek Metro Menteng Ajun Komisaris Besar Netty Rosdiana Siagian mengatakan, Bundaran HI bukan untuk tempat melakukan aksi.
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kepolisian dinilai telah mengungkap kasus kematian ibu dan adiknya secara profesional dan terang benderang.
Pra peradilan diajukan karena hingga saat ini polisi belum menunjukan dua alat bukti yang menyeret keterlibatan Yosep dalam kasus itu
Kasus temuan mayat laki-laki terikat lakban terjadi pada 7 November 2023 sekitar pukul 22.00 WIB. Korban ditemukan di dalam mobil minibus berwarna putih dengan nomor polisi B 1774 EYF.
Pada rekonstruksi kali ini, tersangka Yosep sendiri yang memerankan kejadian pembunuhan itu..
Berdasarkan keterangan para saksi terdapat luka robek di bagian perut korban
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved