Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MENJELANG hari anti narkotika internasional (HANI) yang jatuh pada 26 Juni, Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan narkoba jenis sabu seberat 308,44 kg dan 29.482 butir ekstasi Happy Five.
Pemusnahan barang bukti narkoba kedua pada tahun ini berlangsung di BNN Kota Jakarta Utara. Barang bukti yang dimusnahkan hasil pengungkapan dari enam kasus peredaran narkoba di Sumatera dan Jakarta.
Adapun enam kasus tersebut diungkap sepanjang Maret-Mei 2022, dengan menetapkan 13 tersangka. Pengungkapan pertama dilakukan di perairan Idi Rayeuk, Aceh Timur pada 14 Maret.
Baca juga: Kadiv Propam Kirim 136 Anggota yang Terlibat Penyalahgunaan Narkoba ke Brimob
Dalam kasus tersebut, petugas mengamankan empat orang pelaku berikut barang bukti sabu seberat 203 kg. Lalu, petugas BNN mengamankan RH di Jalan Lintas Banda Aceh-Medan, Kabupaten Bireuen, pada 15 Maret. Barang bukti yang disita berupa sabu 51 kg.
"RH mengaku diperintah oleh seseorang bernama Boy, yang hingga saat ini masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," jelas Kepala BNN Petrus Reinhard Golose, Kamis (9/6).
Pengungkapan selanjutnya dilakukan di Jakarta Utara dan Tangerang Selatan pada Senin (21/3). Petugas BNN mengamankan tiga orang tersangka dan menyita sabu-sabu siap edar seberat 300,26 gram.
Selanjutnya, petugas mengamankan pria berinisial ET dengan barang bukti sabu seberat 1,075 kg di Jakarta Utara pada 20 April. Untuk kasus kelima, petugas mengamankan barang bukti sabu seberat 43 kg dan pil ekstasi Happy Five sebanyak 29.482 butir.
Baca juga: Konsumsi Narkoba, Hakim di Rangkasbitung Diciduk BNN
Lalu, petugas mengamankan dua orang pelaku di dua wilayah Medan, Sumatera Utara, pada 10 April. Adapun kasus terakhir, petugas BNN mengamankan dua orang pelaku dengan barang bukti sabu 8,3 kg di Bireun, Aceh.
Sabu tersebut rencananya dikirim ke Palembang, Sumatera Selatan, pada 19 Mei. Petrus pun meminta masyarakat dan instansi terkait untuk berpartisipasi dalam upaya pememberantasan narkoba.
Menurutnya, peredaran gelap narkoba merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya BNN semata. "Bagaimana masyarakat ikut mengamankan lingkungan dari pengaruh narkotika," pungkas Petrus.(OL-11)
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari hasil pengungkapan kasus penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh sindikat internasional.
Selama dua bulan terakhir, Polres Subang mengungkap 16 laporan polisi dengan total 18 tersangka
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan Indonesia harus menjadi killing ground bagi bandar dan jaringan narkoba.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam periode April hingga Mei 2025 telah berhasil mengamankan 21 tersangka pengedar Narkoba di seluruh Bali.
Sementara jaringan internasional yakni Kazakhstan dengan tersangka GT dan IM dengan barang bukti sabu 49,18 gram netto.
Sepanjang April-Mei 2025 Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel berhasil menangani 239 kasus kejahatan narkoba dengan barak bukti disita mencapai 54,8 kilogram sabu dan 10.355 ekstasi.
Tindakan ini juga selaras dengan program Astacita Presiden Prabowo, yang menekankan penanganan serius terhadap peredaran rokok ilegal.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), memusnahkan 9.712 botol minuman keras (miras) ilegal di kawasan Monumen Nasional
Bea Cukai Tanjung Emas, BKHIT, PT Pelabuhan Indonesia, Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), dan PT Pelayaran Bintang Putih memusnagkan 1.850 karton kepiting beku impor.
Cabang Kejaksaan Negeri Deli Serdang di Labuhan Deli memusnahkan barang bukti dari 113 perkara dalam pemusnahan periode kedua tahun ini.
Dittipidnarkoba Bareskrim Polri telah melakukan pemindahan barang bukti dari sebuah laboratorium narkoba rahasia di Canggu, Bali, untuk dimusnahkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved