TAHAPAN Pemilu 2024 semakin mendekat. Badan Pengawas Pemiihan Umum (Bawaslu) kini tengah mempersiapkan jajaran pengawas di tingkat provinsi. Artinya, bakal ada proses seleksi Timsel (Tim Seleksi) Bawaslu di daerah.
Peneliti Kata Rakyat Alwan Ola Riantoby mengapresiasi proses Bawaslu yang sudah melakukan transparansi. Serta, mampu mengaet ratusan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendaftaran timsel.
Namun perlu digarisbawahi, Alwan menganggap pengumuman hasil timsel menyulitkan masyarakat untuk berpartisipasi, atau sekadar memberikan masukan.
Baca juga: Gerak Cepat Persiapkan Pemilu 2024, Bawaslu Tetapkan Penanggung Jawab Divisi
“Karena Bawaslu tidak melampirkan wilayah dan latar belakang profesi. Serta, waktu yang begitu sempit untuk masyarakat,” tutur Alwan dalam sebuah diskusi, Kamis (19/5).
Pihaknya juga menegaskan bahwa perlu adanya keterbukaan terkait pedoman rekrutmen Timsel Bawaslu. Dalam hal ini, alat ukur mikro dan makro terkait pengambilan keputusan terhadap 125 orang pada tahap akhir seleksi.
Baca juga: KPU: PKPU 2024 Rampung, Tinggal Disahkan
Bawaslu RI diketahui membuka pendaftaran untuk calon anggota timsel di 25 provinsi untuk masa jabatan 2022-2027. Guna menghindari kecurigaan dan pertanyaan publik, ada beberapa hal yang harus dilakukan Bawaslu dalam menentukan timsel.
Pertama, calon anggota timsel perlu memiliki pemahaman, pengetahuan dan kompleksitas kepemiluan. Kemudian, diperlukan peran perempuan di timsel minimal 30%, atau minimal ada 40 perempuan dari 125 anggota timsel.
“Yang ketiga, timsel harus bekerja independen dam imparsial terhadap seluruh tahapan seleksi,” pungkas Koordinator Harian Konstitusi dan Demokrasi (Kode) Inisiatif Ihsan Maulana.(OL-11)