Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Minta Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Menyerahkan Diri

Rahmatul Fajri
12/4/2022 12:34
Polisi Minta Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Menyerahkan Diri
Polisi menolong Ade Armando yang menjadi korban pengeroyokan saat aksi demonstrasi di depan gedung DPR, Senin (11/4).(ANTARA/GALIH PRADIPTA)

POLDA Metro Jaya telah mengidentifikasi terduga pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4).

Identitas dan foto terduga pelaku telah beredar di platform media sosial. Diduga ada empat terduga pengeroyokan masing-masing berinisial DUH, TSBP, AL dan AP. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan keempat pelaku tersebut merupakan terduga pelaku pemukulan.

Baca juga: Pemukulan Ade Armando Jadi Bagian yang Harus Dikritisi Mahasiswa

"Iya, itu sudah teridentifikasi sebagai pelaku pemukulan," ujar Zulpan, ketika dihubungi, Selasa (12/4).

Zulpan mengatakan keempat terduga pelaku bakal segera ditangkap sesuai dengan arahan dari Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran. 

Dalam arahannya, Fadil meminta agar para pelaku pengeroyokan segera menyerahkan diri atau akan ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Iya, sesuai dengan yang disampaikan Kapolda," kata Zulpan.

Sebelumnya, Ade Armando menjadi bulan-bulanan sekelompok orang saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4). Ade nyaris ditelanjangi dan wajahnya babak belur setelah dikeroyok sejumlah orang.

Diketahui, saat itu, Ade Armando bersama rekan-rekannya datang untuk meliput aksi demonstrasi atas nama Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS). 

Sekjen PIS Nong Darol Mahmada mengatakan peliputan tersebut dilakukan Ade Armando untuk membuat konten Youtube dan media sosial.

"Tujuannya untuk membuat konten youtube dan media sosial Gerakan PIS," terang Nong Darol Mahmada dalam keterangannya.

Menurut Mahmada, pada awalnya, tidak ada masalah, bahkan beberapa media massa mewawancarai Ade Armando. Kemudian, pada pukul 15.35 WIB tim menyepakati untuk menyudahi peliputan.   

Kemudian pukul 15.38 WIB, tim yang berada di depan pintu gerbang utama DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat mundur dan menjauh dari massa demontrasi. Saat mundur beberapa orang di situ terlihat mengawasi dan saling berbisik.

Pukul 15.40 WIB, tiba-tiba, Ade Armando didatangi oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki. 

"Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim," kata Mahmada.

Pukul 15.41 WIB, Ade Armando dan tim kemudian mundur ke dinding pagar DPR RI. Kemudian didatangi massa yang mendorong-dorong Ade Armando. Tim liputan bergeser ke sebelah kiri depan gedung DPR. Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif. 

Mahmada mengatakan beberapa saat kemudian, Ade Armando dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang.

"Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim. Sepertinya pengepungan dilakukan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas," ujar Mahmada. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya