Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Istana: Sekarang, Penetapan Calon Panglima TNI Lebih Kompleks

Andhika Prasetyo
07/10/2021 14:39
Istana: Sekarang, Penetapan Calon Panglima TNI Lebih Kompleks
Prajurit TNI saat mengikuti mengikuti apel pengamanan di kawasan Monas, Jakarta.(Antara)

ISTANA Kepresidenan mengakui bahwa proses penetapan calon Panglima TNI pada periode saat ini jauh lebih kompleks dari sebelumnya.

Sebab, pemerintah harus mempertimbangkan banyak hal. Khususnya, terkait upaya penangangan dan pemulihan dari dampak pandemi covid-19.

"Semuanya masih berproses. Kita sedang fokus ke agenda nasional (untuk) bangkit dari pandemi," ujar Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini kepada Media Indonesia, Kamis (7/10).

Baca juga: KSAL Siap Jalankan Amanah jika Ditunjuk Jadi Panglima TNI

Menurut dia, Kepala Negara menginginkan sosok Panglima TNI yang mampu menjawab segala tantangan bangsa. Serta, dapat menghadapi berbagai potensi ancaman di masa mendatang.

"Kriteria untuk menjawab semua tantangan itu penting. Ini yang sebelumnya tidak ada, tidak kita hadapi sebelumnya," jelas Faldo.

Baca juga: Puan: DPR Lakukan Tugas Konstitusional Secara Efektif Saat PPKM

Lebih lanjut, pihaknya memastikan bahwa ketika Presiden sudah resmi menetapkan pilihan, Istana segera menyampaikan putusan tersebut kepada publik. "Kalau sudah tampak tanda-tanda, pasti langsung diumumkan. Tidak mungkin diam-diam," imbuhnya.

Diketahui, DPR RI dijadwalkan memasuki masa reses mulai 8 Oktober hingga 7 November mendatang. Sementara itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan pensiun pada 1 Desember 2021. 

Apabila surat Presiden diserahkan setelah masa reses, DPR masih memiliki tiga pekan untuk melakukan uji kelayakan calon Panglima TNI. "Kita tunggu saja," pungkas Faldo.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya